1cerita

1cerita1masalah.blogspot.com adalah website penyedia cerita hiburan fantasy tentang SEX

Showing posts with label BERSAMBUNG. Show all posts
Showing posts with label BERSAMBUNG. Show all posts

Sunday, March 1, 2020

Kenangan Indah Wisata Kopeng (Part 3)

11:59:00 PM
Pukul 19.00 Sofi mempersilakan kami untuk memasuki arena dan perlahan tirai penutup koridor sutera merah itu tertutup demikian pula untuk tirai jendela lainnya dan tiba-tiba ruangan berubah menjadi hangat.

"Inilah bonus itu Mas Pras," bisik Niken di sela-sela langkah kami ke ruang tengah. Benar-benar bonus yang hebat dan aku tidak pernah habis pikir akan hal ini, lantai ruangan tengah yang tadi beralaskan karpet merah kini berlapis kain satin lembut, entah apa maksud dari interior ini, aku masih bertanya dalam hati.
Kami sudah di balik tirai itu dan berada di ruang tengah namun Sofi menjelaskan aturan mainnya yaitu semua peserta harus melepas pakaian yang ada di tubuh kami masing-masing dan bagi yang wanita silakan dandan secantik-cantiknya di washroom yang tersedia, dan bagi laki-laki dipersilakan mengambil suplemen penyegar tubuh agar tetap fit. Aku melihat tampak ada beberapa jenis dan aneka warna vibrator yang tersedia bagian pinggir sisi meja lain yang membuat pesta ini kelihatan lebih lengkap.

Sofi bak seorang guide professional memberi petunjuk kepada yang lain dan aku akhirnya bisa menebak bahwa sebentar lagi akan ada nude party. Aku terperangah ketika melihat Niken baru saja keluar dari washroom, diikuti Yeni, kemudian Sofi, wajah ketiganya anggun berhias bibir sensual yang merah menantang dan masing-masing punya kelebihan, si cantik yaitu Niken, si hyperseks yaitu Yeni, dan si semok Sofi. Bau harum lebih menyeruak ke ruangan, dan aku melihat Bram jakunnya semakin cepat naik-turun pertanda birahinya sudah di ubun-ubun.
Sofi dan Yeni menghampiri Bram, sementara Niken mendekat ke arahku, aku melihat Bram bergelayut mesra di dada Yeni karena Bram orangnya agak pendek sedangkan Yeni memakai sepatu hak tinggi. Aku dan Niken tersenyum geli saat Bram menyusu Yeni sambil berjalan ke arah meja ke ruangan itu karena kelihatan lucu. Musik mengalun lembut menambah hangat suasana pesta ini dan aku semakin tenggelam dalam rengkuhan bibir Niken.

Di setiap sudut ruangan ada monitor 29 inchi menampilkan film seks sehingga menambah panas suasana pesta ini. Udara pun tak lagi terasa dingin justru semakin terasa amat panas oleh cepatnya aliran darah kami masing masing.
Aku dan Niken mengambil segelas sampanye lalu saling suap sambil berdansa mesra, saling dekap saling cumbu dan saling pagut. Tubuh kami seimbang karena Niken menggunakan sepatu berhak tinggi sehingga pinggul kami pun tepat bersentuhan. Kedua telor penisku terasa mengusap lembut bibir luar vagina Niken membuat kami kadang merinding kegelian bercampur nikmat.

Bram yang sedari tadi tampak sudah tak tahan ingin segera menyetubuhi Yeni meminta Yeni mengambilkan buah anggur hijau di tengah meja. Karena letak buah anggur itu di tengah meja maka praktis Yeni harus menungging saat mengambilnya. Namun bukanlah Bram kalau tidak berbuat begitu, karena begitu Yeni terlihat mengangkat tumitnya maka merekahlah vagina Yeni lalu buru-buru Bram jongkok dan mencumbui vagina Yeni dari arah belakang.
"Aaaghh.." Yeni tampak kaget namun menikmatinya dan acara "mengambil anggur" itupun berubah menjadi acara "jilat kacang". Yeni memang pandai memasang umpan atas Bram, dia menikmati jilatan demi jilatan Bram dengan desahannya.

Bram memang banyak makan garam, karena dengan permainan lidah Bram, Yeni semakin mendesah hebat dan diikuti lenguhan-lenguhan nikmat. Bram menjilat dari lubang anus yang sedikit memerah ke depan menuju bibir sampai sudut bibir vagina bagian depan kemudian berhenti memainkan ujung lidahnya di klitoris Yeni.
"Aaaoohh sshh.. oohhss hh.. oohh.. sshh.. aagg.. oohhghh," Yeni rupanya mendekati orgasmenya. Sofi kemudian mendekati Yeni dan jongkok di antara Yeni dan meja, dan dengan sigap sudah terlihat memainkan buah dada Yeni bagian kiri dan yang kanan ia hisap dalam-dalam. Tangan Bram mulai menggapai meraba-raba punggung bagian atas kemudian ke bawah berulang-ulang. Yeni terperangah nikmat apalagi Bram kini mulai menusukkan dua jari tangannya ke vaginanya.

Dengan cepat Yeni tak mampu menahan sensasi itu, lalu Yeni pun melenguh panjang, wajahnya mendongak meregang orgasmenya. "Aaoughh mmpphh.. aahkk.. aahhk.. aampphh.. sshitthhogghh.. sshh.." ceracau Yeni, matanya mendelik kemudian terpejam, pinggulnya ia putar-putar mengikuti irama lidah Bram. Demikian pula pantatnya dihetakkan lembut seirama tusukan jari Bram yang semakin cepat temponya dan tak teratur. "Aaooghh.. aashh sshh.. mmpphh.. aahhggh," Yeni melenguh menikmati detik-detik terakhir orgasmenya.
Yeni kemudian menyibakkan rambutnya dan membimbing Sofi untuk duduk di meja, lantas dengan sigap Sofi segera membuka lebar-lebar sudut kakinya. Yeni mulai memainkan ujung lidahnya belahan vagina Sofi. "Oogghh.. Yenn.. sshh.. aahh mmpphh.. hangat Yennhh.." gumam Sofi. Sekembali Bram dari minum ia lalu menghampiri Sofi dan terlihat mencumbui Sofi dengan lembut. "Oogghh.. Mas.. Brammh.. aakhkh.. mmpphff.." mulut Sofi tersumpal oleh bibir Bram.Sofi melenguh, kadang mendesah manja, membuat aku dan Niken semakin terhanyut oleh birahi.

"Nikhh.. aaku masukin yach.." bisikku di telinga Niken lantas memainkan belakang telinganya."Hem.. aaoghh.. gelli.. Mass.." desah Niken. Aku sedikit membungkuk lalu tanpa diperintah Niken membantu membimbing penisku memasuki vaginanya. "Aahhghh.. hangat.. mpphh.." hawa hangat mulai menjalar ke tubuh Niken dari selangkangannya mengalir ke seluruh bagian tubuh.
Rasa pejal dan hangat mulai merambah ke wajah Niken yang kini mulai kelihatan memerah, di lain bagian aku rasakan bukit vaginanya semakin menyembul karena tersumbal oleh penisku. Aku mulai mengocoknya perlahan seirama musik lembut, sesekali Niken menjauhkan tubuhnya dari aku untuk lebih menancapkan gigitan vaginanya yang semakin hangat kurasa.

Sofi sudah mulai mendekati detik orgasmenya dan bersamaan itu pula, "Ngghh.. aampphh.. aakkhh.. ogghh.. Mas.. Prasshh.. aakk.. ooh.. aaghh.." Niken menggelinjang hebat dalam rengkuhanku, kedua kakinya menegang hebat menahan tubuhnya yang bergetar.
Aku kemudian menarik sedikit pinggulnya ke bawah sehingga kedua pahanya kini lebih terbuka lebar dengan demikian aku punya kesempatan untuk menanamkan dalam-dalam secara keseluruhan penisku yang panjang. "Aaghkk.. ohh mpmpp.. sshh.. aaghh.. aaghh.. sshh.." Niken menggapai orgasmenya, sangat sensasional tubuhnya memeluk hangat tubuhku.

Aku merasakan cairan hangat menyiram penisku yang masih tetap berdenyut, lalu kami kembali pada irama dansa, sementara penisku masih menancap di rahim Niken. Aku melihat di dekat meja telah berganti posisi, dan Sofi memegang vibrator nyala memainkannya di vagina Niken terduduk di meja dengan satu kaki ia angkat dan satu kakinya bertumpu di lantai.
Dari belakang Sofi, Bram mengocokkan pensinya di vagina Sofi namun kelihatan ironis karena vagina Sofi yang gemuk dan tebal itu beradu dengan penis kecil nyaris tidak kelihatan. Aku sempat melirik Bram saat memasukkan penisnya ke vagina Sofi yang nampak tergopoh-gopoh dan begiitu masuk seluruhnya Bram mendesah. "Oohhgghh.. hangat Soff.." desah Bram.

Sofi mulai menggoyang pinggulnya dengan teratur, memutar, sesekali menghentak ke arah pangkal penis Bram. Bram kulihat kelojotan mendapat serangan Sofi, begitu pula Yeni yang mulai mendesah kepedasan oleh sensasi vibrator yang kini ia mainkan sendiri. Sofi tenggelam dalam alunan birahinya lantas menggoyang cepat dan tak teratur membuat Bram semakin bergetar dan "Aooghh.. mmpphh.. aakk.. keell.." teriak Bram menyambut semburan spermanya.
"Ttt.. tungguu.. aahkkuu.. aaooghh.. aaooghg.. aammpphh asshh aahh.. shh.." Bersamaan itu pula sofi tegang dan sedetik kemudian tubuhnya bergetar. Bersama itu pula penisku semakin berdenyut-denyut karena gairahku dan hal ini menambah gelitik di vagina Niken, lalu Niken pun tenggelam dalam orgasme yang berikut. Bram dan Sofi kemudian berpelukan dan berpagutan mesra berjalan menuju sofa di salah satu sudut ruangan. Lain halnya dengan Yeni yang kelihatan putus sudah jenuh dengan permainan vibratornya, kemudian mendekati aku dan Niken.

Yeni mendekapku mesra dari belakang vaginanya yang memang masih menyembul karena birahinya ia gesekkan sendiri ke pantatku. Kenikmatan yang aku rasakan kali ini betul-betul nikmat, aku berdansa dengan dua bidadari dan keduanya mendekapku dengan mesra. Penisku pun kurasa semakin berdenyut tak teratur menandakan aku segera memancarkan sperma. Namun karena Niken sedikit capai setelah dua kali orgasme ia membimbingku menuju dekat meja. "Plopphh.." suara penisku saat lepas dari gigitan vagina Niken.
Niken melenguh lalu duduk di sisi meja untuk mengambil sampanye lalu memberi isyarat agar aku meneruskan permainanku. Aku rebahkan Yeni di shatin putih, kedua pahanya aku buka lebar-lebar dan semakin merekahlah vagina Yeni. Tak aku sia-siakan kesempatan ini untuk mengecup, mencumbu dan menjilat vagina Yeni yang masih bersih (beruntung Bram menyetubuhi Sofi dulu).

"Aahghh.. aapap mmhh.. appmmhh.. aakkhh.. sshh," Yeni mendesah, tangannya meremas dan memilin putingnya. Niken tanggap akan hal ini lalu mendekati Yeni dan meletakkan kepala Yeni di pahanya, kemudian Niken memainkan puting Yeni dengan mulutnya. Rabaan dan remasan tangan Niken membuat Yeni semakin bergelinjang hebat dan mempercepat orgasme Yeni yang sedari tadi tersendat. "Aaagghh.. ooghh.. ooppmmhh.. sshh.. shiitt hh.. aahhkk.." Yeni mengawali orgasmenya dengan lengkingan panjang.
Berikutnya Yeni semakin bergelinjang dalam lenguhan-lenguhan panjangnya, tubuhnya hangat tersumbal oleh penisku sementara di bagian lain Niken menambah sensasi di putingnya. "Aaaghhkk.. kkuu.. mmpphh.. maauuh.. aaghh.." Orgasme berikutnya menyusul, apalagi setelah penisku kudorong lebih dalam lagi membuat Yeni histeris. Tubuh Yeni masih bergelinjang, pinggulnya ia putar goyang dengan irama tak teratur semakin cepat dan semakin cepat, lalu aku rasakan spermaku sudah berkumpul di ujung penis menyebabkan penisku semakin mengeras.

Semakin pejal dirasakan oleh Yeni dan Yeni kembali menggapai orgasmenya yang serasa tiada akhir."Yennhh.. aakuu.." desahku ketika hendak menggapai ejakulasiku. Yeni bangkit dan melepas gigitan vaginanya, buru-buru ia meraih penisku dan sekejap sudah tertelan dalam mulut seksi Yeni. Kocokan tangan berkombinasi dengan sedotan kadang permainan lidah Yeni membuatku bergetar hebat dan aku kini yang berdiri pada kedua lututku terasa ingin berdiri dan melepas semua sperma yang ada di kantong spermaku.
"Uughh.. shh.. Yennh.. ookhh.. hisapphh.. ooghh.." ceracauku saat menjelang ejakulasiku.
"Sssrr.. rotth.. crothh.. crothh.." entah berapa semprotan maniku menyembur di mulut Yeni.
"Agghh.. aampphh.. oogghh.. hh.. mmpphh.." aku masih menikmati sisa-sisa orgasme.
"Ooghh.. udahh.. aahh.." pintaku pada Yeni ketika menjilat habis sisa-sisa sperma yang meleleh dari lubang kencingku.

Lega rasanya semua birahiku tersalurkan setelah sekian lama menyumbat. Malam semakin larut lalu kami beristirahat setelah menghabiskan minuman yang ada. Bram lalu menuju ke kamar dan meminta Niken melayaninya di sana, lalu aku menyusulnya, sementara Sofi dan Yeni ke washroom untuk bersih-bersih.
Niken menggapai orgasmenya saat aku dan Bram menyetubuhinya, karena penis Bram kecil maka aku sarankan ia melakukan lewat anus Niken sementara penisku yang panjang aku hujamkan dalam-dalam ke rahim Niken. Niken bergelinjang hebat oleh karena permainanku dan Bram.

Bram kemudian tertidur karena kecapaian ditemani oleh Sofi. Aku sendiri mengajak Yeni dan Niken ke kamar lainnya dan menghabiskan malam panjang sampai spermaku terasa betul-betul terasa kering sudah dan akhirnya aku tertidur dalam pelukan dua bidadari.

Kami terbangun hampir bersamaan ketika matahari sudah tinggi lalu menuju kolam renang dan berendam di sana sambil sarapan pagi. Sore hari kami baru kembali ke Semarang dengan membawa bonus yang tak terlupakan. Bagi yang mau berbagi pengalaman atau kritik silakan hubungi aku, sebelumnya aku ucapkan terima kasih.

Kenangan Indah Wisata Kopeng (Part 2)

5:41:00 PM
Aku memberinya waktu untuk beristirahat, dan ketika aku hendak mengambilkan air mineral, buru-buru Bram mencegahnya dan ia memberiku isyarat agar tetap di dekat Niken, kali ini Bram yang melayani kami. Setelah itu ia ke bathtub dan berendam air hangat di sana. Aku mengambil tissue di meja Bram dan aku sapukan lembut di bibir vagina Niken yang basah oleh cairannya sendiri dan sisa-sisa terakhir sperma Bram.

Aku jongkok di sisi meja, lalu aku buka lebar-lebar kedua kaki Niken, nampaklah kini bongkahan daging kemerahan yang rambutnya tercukur habis lagi bersih. Kutempelkan bibirku di bibir vaginanya untuk melakukan oral seks, dan ketika aku buka bibir vaginanya dengan telunjuk dan jari tengahku terciumlah bau harum yang khas dari Niken. Aku menjilat dari pangkal anus Niken sampai sisi vagina bagian depan begitu berulang-ulang dan aku sela dengan gelitik ujung lidahku di mulut vaginanya.
"Ooogghhk.. aagghhmm.. punnhh.. aahh.. Prasstth.. aaghh.." Niken melonjak-lonjak, pinggulnya goyang kiri-kanan di atas meja berlapis kaca. Bokong Niken leluasa bergerak karena sperma Bram dan mani Niken sendiri bercampur meleleh di permukaan kaca meja tersebut. Setelah agak lama oral seks terhadap Niken aku lalu berdiri dan melepas semua pakaianku yang sedari tadi belum sempat terlepas. Niken membuka lebar-lebar kedua pahanya dan memegangi kedua tungkainya.

Matanya terpejam menyambut sensasi yang segera ia rasakan. Kedua bibirnya yang seksi itu ia buka memancing birahiku untuk segera menyetubuhinya. Aku remas sendiri penisku dan semakin mengeras dan panjang saja di hadapan Niken, kemudian perlahan aku tempelkan di mulut vagina Niken. Tepat saat Niken menyibakkan rambutnya aku hujamkan pelan memasuki rongga rahimnya.
"Prasshh.. aaookkh mmphh.. mmpff.." gumam Niken.
"Mmmpphh.. puaskan aku yach sayang.." rengek Niken manja.
"Slerphh.." 16,5 cm penisku kembali menjejali rahim Niken.
Aku membiarkannya diam terbenam di rahim Niken sambil memainkan otot-otot penisku untuk memberi rasa geli pada Niken.
"Prasshh.. ooaakhh.. aakhh.. mmpphh.. nikmat sekali, pintar kamu Pras.." puji Niken.
"Mau yang lebih nikmat say..?" tanyaku.
"Mpphh.." Niken hanya memejamkan matanya menyambut apa yang akan aku lakukan atas vaginanya.

Pelan namun pasti aku mulai mengocok lagi lubang rahimnya yang masih perat dan sempit itu."Aaaghh.. aaghh.. sshh mmffh.. terusshh.. aanngghh.." ceracau Niken.
Aku sedikit menarik dadaku agar tubuhku tegap berdiri dengan begitu kepala penisku akan dengan mudah menyentuh G-spot-nya.
"Aaakkhh.. yacchh.. yaahh.. mmpphh.. aangghh yaahh," Niken semakin tenggelam dalam irama birahinya. Ia meremas sendiri kedua payudaranya dan kadang putingnya ia tarik sambil dipilin-dilepas lagi dan diulangi lagi berulang sehingga ia sendiri semakin tenggelam dalam ritme yang mengasyikkan ini. "Aaaghkku.. agh ahhk.. aahh.. aahh.. aamphh.." Niken melepas kedua tangannya dari dadanya dan berpegangan erat pada kedua sisi meja.

Kepalanya oleng seperti orang kesurupan lalu dadanya ia busungkan, pinggulnya bergelinjang penuh dengan gairah birahi yang mendalam. Kami semakin jauh tenggelam dalam irama permainan ini dan tak menghiraukan lagi Bram yang dengan santainya menyaksikan permainan panas kami. Namun ketika Niken mulai tak dapat menguasai dirinya tampaknya Bram horny juga karena aku melihat tangan kanannya terlihat mengocok penisnya sendiri dan yang kiri memegang segelas Sampanye.
"Nikeenn.. aak.. aahh.." aku tak sanggup menahan laju spermaku dan bersamaan itu pula. "Prasshh.. aakh.. aaghh.." Niken menjerit dan memegang erat kedua sisi meja, pinggulnya ia hentakkan kencang-kencang dan dikombinasikan dengan goyangannya. Apa yang Niken lakukan membuatku semakin tak tahan, dan sedetik kemudian aku memancarkan maniku banyak sekali. "Aaagghh.." desahku keras.

Rupanya denyutan penisku saat maniku memancar menyebabkan Niken kegelian dan buru-buru ia bangun lalu mendekapku erat-erat. Kami berdekapan mesra sampai tetes maniku terakhir aku rasakan. Sekejap aku melihat wajah Bram terlihat tegang dan kedua giginya terkatup rapat, sementara tangan kanannya terlihat semakin cepat mengocok penisnya dan tiga detik kemudian ia terlihat puas melempar senyum ke kami.

"Hem.. udah puas Nik?" suara Bram itu mengagetkan kami.
Niken menoleh ke arah Bram di bathtub lalu menganggukkan kepalanya, lalu kami french kiss lama bak sepasang kekasih.
"Terima kasih Pras, entar malem pasti lebih hot," bisik Niken.
"Ha.." aku terkejut.
"Udah ach entar tau sendiri," bisik Niken.
"Hayoo.. rencana busuk apa itu kok bisik-bisik?" tanya Bram berkelakar.
Niken tersenyum kecut lalu menyusul Bram ke bathtub. Setelah merapikan pakaianku, aku kembali ke ruanganku lalu mandi dan aku teridur di kursi kerjaku. Singkat dan tak kuduga sebelumnya percintaanku dengan Niken namun masih terasa gigitannya itulah kesimpulanku saat bercinta dengan Niken di ruang Bram.

Tak terasa sudah jam lima sore saat aku terjaga namun kulihat ruangan Bram tertutup rapat, khawatir janji dengan Sofi molor maka pintu aku ketuk pelan dan kudengar suara Niken mempersilakan aku masuk.

"Masuk Pras!" suara Niken mempersilakan aku masuk.
"Mana Pak Bram?" tanyaku saat melihat Niken.
"Sedang keluar," kata Niken setengah mendesah.
"Kenapa..?" aku membalasnya dengan setengah berbisik di belakang telinga Niken.
"Masih terasa mengganjal di sini Mas.." Niken menunjuk ke selangkangannya yang ia buka melebar."Punya Mas besar dan panjang sich dan pokoknya mmpphh.." imbuh Niken seraya mengusap-usap vaginanya sendiri dan membuat gerakan bak disetubuhi.
"Akh udah ah, entar ketahuan Bram lho," kataku sambil membimbing Niken berdiri.

Kemudian kami bersiap menyambut Sofi dan Bram yang akan menjemput kami petang ini. Kami duduk di lantai atas kantor kami sambil minum ginseng yang dibelikan oleh security kami. Tampak di luar masih terlihat kesibukan pelabuhan yang tak pernah akan berhenti, kami pun terlibat obrolan santai. Akhirnya aku tahu bahwa Niken menolak kalau dituduh simpanan Bram dan yang ia lakukan hanyalah demi uang dan karir.
Ia mau berbuat begitu karena dikhianati oleh pacar yang amat disayanginya yang tega menghamili gadis lain. Dari Niken juga aku tahu bahwa Bram itu orangnya "Edi Tansil" alias Ejakulasi Dini Tanpa Hasil. "Baru diisep dua kali aja sudah ngecritt.. alias maninya muncrat," kata Niken pada suatu kesempatan. Kasihan benar kamu Niken, bisikku dalam hati. Lalu aku menarik nafas dalam-dalam.

"Oh iya Niken, apa maksud kamu tadi itu?" selidikku.
"Yang mana?" tanya Niken lupa.
"Itu lho, katanya nanti malem akan lebih hot!" sahutku.
Niken termenung sesaat.
"Sebetulnya ini rahasia dari Bram, cuma karena tadi aku sangat puas dengan permainan Mas Pras akhirnya aku kelepasan ngomong," jelas Niken.
"Begini Mas Pras, sebetulnya Bram sudah tahu kalau Sofi akan memberikan bonus dalam rangka aplikasi asuransi kemarin," imbuh Niken.
"Terus.." tanyaku penasaran.

Niken sepertinya keberatan, lantas terdiam lalu berdiri dan meghisap dalam-dalam filter kesukaannya. Matanya menerawang jauh ke laut lepas seolah ingin menumpahkan semua beban hidupnya di sana.

"Nik..! kamu baik-baik saja kan?" aku bertanya pada Niken dan menghampirinya lalu kudekap Niken di samping kiriku.
"Nggak! nggak apa-apa kok Mas," tukas Niken membalikkan badannya menghadapku.
"Tapi wajah kamu kok keruh begitu..?" aku mencoba agar dia mau curhat padaku.

"Mas Pras! tapi ini sangat rahasia, jadi tolong simpan untuk Mas Pras saja," pinta Niken.
Aku tidak berkata sepatah katapun karena aku rasa Niken sudah percaya kepadaku.
"Begini Mas..!" Niken mulai curhatnya kepadaku panjang lebar yang intinya sikap Bram yang mulai terlihat mencampakkan Niken seperti baru saja terjadi antara aku, Niken dan Bram dimana Bram mengijinkan Niken aku setubuhi.
"Habis manis sepah dibuang," kata Niken penuh kekesalan.
"Niken! dunia ini tidak hanya milik Bram atau milik kamu ataupun milik aku saja, tetapi dunia ini luas," hiburku.
Secara jujur aku akui bahwa akhir-akhir ini aku juga merasa kesal dengan Bram yang semakin otoriter saja dan ini bertentangan dengan pribadiku.

"Sebenarnya aku sudah punya perusahaan sendiri yang aku percayakan pada salah seorang sahabatku. Sekarang masih tahap trial running dan membutuhkan accounting officer, kebetulan Niken kan background-nya accounting punya dan kala Niken bersedia Niken boleh berkarir di sana," kucoba memberi Niken alternatif yang baik.
"Tapi.." Niken tampaknya ragu namun segera aku yakinkan.

"Nik! apakah aku seperi Bram dan.. emhh, entah apa yang terjadi tadi tiba-tiba aku tak sanggup menolaknya?" kutatap matanya dalam-dalam untuk meyakinkannya, lalu aku yakinkan lagi dengan sebuah kecupan mesra di dahinya.
"Aku tahu dan maklum kepada Mas Pras sebagai lelaki muda dan.." Niken berhenti bicara sejenak seperti berpikir sesuatu.
"Dan jantan.." tukas Niken dengan senyum manisnya yang merebak membuat wajahnya kembali bersinar.

Niken menghisap dalam-dalam kretek filternya mild-nya, lalu mencampakkan puntungnya ke vas bunga dekat jendela.
"Mas, acara nanti malam adalah rencana Bram agar dapat berkencan dengan si Sofi dan Yeni bersama kita," jelas Niken.
"Bersama kita.." aku terheran.
"Yach fivesome lah.. dan sudah jadi rahasia umun kan ada beberapa jasa semacam itu yang memberikan bonus service yang hot," kata Niken datar.
"Tapi Mas Pras nggak usah kuwatir, aku akan melampiaskan semua kekesalanku atas Bram pada Mas Pras, so siap-siap saja yach," ancam Niken dengan senyumnya yang seksi yang semakin membuat hatiku berbunga.

"Dan Mas Pras akan jadi raja malam ini," ejek Niken.
"Gila kali.." kataku pelan dan tiba-tiba saja HP-ku berdering.
"Yes Boss.." jawabku pada Bram.
"Aku sampai di Gajah Mada nich, jadi siap-siap saja, sekali celup masih bisa kok Pras," kelakar Bram.

Aku tidak merespon kalimat terakhir Bram tadi hingga Bram menutup pembicaraan kami.
"Oh iya, kalian langsung saja ke Kopeng (Bram menyebut nama salah satu wisma), kita ketemu di sana," ajak Bram.
"Ok, Niken ayo kita bersiap."

Aku menggandeng Niken menuruni tangga kantor kami menuju Kijang kesukaanku. Dalam perjalanan ke Salatiga aku mempersilakan Niken untuk istirahat agar badannya kembali bugar. 1 jam perjalanan aku dan Niken tiba di wisma yang dimaksud oleh Bram, Niken masih tampak terlelap, aku mencoba membangunkannya dengan cara mengecup lembut bibirnya. "Mpphh.. udah nyampai yach.." Niken mulai tersadar dari tidurnya.

Wisma itu besar sekali dan terletak agak jauh dari jalan raya Salatiga-Magelang, mempunyai 4 kamar sekelas president suite. Melihat bangunannya ini termasuk bangunan baru namun ber-arsitek mirip bangunan lama. Bram sudah sampai duluan bersama Sofi dan Yeni yang nampak mesra di kiri dan kanan Bram di koridor depan. Melihat kedatangan kami Sofi lalu berdiri dan menyambut kedatangan aku dan Niken.
"Have a hot party," katanya sambil mengerlingkan nakal matanya.
"Ayo kita santap malam!" ajak Sofi ke ruag tengah.
Ruangan tengah berhias lampu kristal mahal dan interiornya tertata rapi berhampar permadani merah menambah hangatnya suasana meski udara di sana terasa menggigit sampai ke tulang. Kami lantas makan bersama dan dilanjutkan berenang di warm water pool dan setelah itu acara jalan-jalan sekitar wisma itu menghirup udara segar pegunungan bercampur aroma sayuran khas pegunungan. "Nich room service-nya, bila perlu apa-apa tekan saja extention 9 untuk room service atau membutuhkan sesuatu," kata Sofi ketika kami melewati sebuah bangunan saat kembali ke wisma.

Kami duduk-duduk di ruang depan, sementara Sofi sibuk dengan mempersiapkan ruangan tengah. Niken sedari tadi bergelayut manja padaku tampak acuh dengan Bram di depan kami yang merangkul mesra Yeni. Tampak sesekali Bram mencium bibir Yeni bahkan terang-terangan meremas selangkangan Yeni di depan Niken, Yeni sendiri rupanya juga sudah "on" berat tak memperdulikan sekitarnya.

"Ternyata brengsek juga si Bram ini, tidak peduli perasaan Niken," makiku dalam hati. Semakin lama sikap Bram semakin cuek saja, akhirnya aku menarik Niken untuk ke teras samping yang menghadap ke kebun sayuran. Kami berbicang ringan di sana tentang sejuknya dan betapa indahnya alam ini kira-kira setengah jam kami habiskan waktu untuk ngobrol.
Aku dan Niken lalu masuk kembali ke ruangan semula dan aku amati wajah Yeni semakin kelihatan horny sekali, demikian juga Bram, namun mereka (Bram dan Yeni) tak dapat memulai sendiri pestanya harus bersama-sama. Wajah Yeni tidak begitu cantik namun bodinya yahut banget, dadanya membusung, tubuhnya putih mulus terawat, tungkainya lancir berkombinasi dengan pantatnya yang bulat padat menandakan bahwa power sex-nya pastilah meletup-letup dan aku yakin Bram hanya sekali goyang sudah kelojotan.

Diam-diam aku lebih bergairah jika melihat Yeni dari pada Sofi, apalagi melihat dahinya yang sedikit nonong tentu bongkahan selangkangannya juga tebal dan luas. Perfectly, bathinku. Darah lelakiku semakin berdesir kencang. Sofi sendiri orangnya montok berisi tapi tidak dapat dikatakan gemuk, tepatnya adalah semok alias seksi dan montok, kulitnya kuning dan rambutnya pendek sebahu.

Friday, February 28, 2020

Kenangan Indah Wisata Kopeng (Part 1)

6:53:00 PM
Tahun 1997 ada sebuah kenangan indah di daerah wisata Kopeng masuk wilayah Kabupaten Salatiga di Jawa Tengah dan waktu itu aku masih bekerja di salah satu perusahaan jasa pelayaran di Semarang. Pak Bram, sebut saja begitu adalah pimpinan tempatku bekerja, dan beliau saat itu berusia kurang lebih 48 tahunan namun potensi seksualnya masih hebat.

Aku sendiri menempati posisi deputy dari Pak Bram dan semua sepak terjangnya sudah ada pada tanganku semua dan aku tetap menjaga kepercayaannya padaku. Itulah kenapa sekretarisnya selalu berganti-ganti dan selalu muda dan cantik-cantik padahal menurutku perusahaan yang tidak begitu besar itupun belum membutuhkan seorang sekretaris. Hanya saja saat jam istirahat dan menjelang kepulangan Pak Bram, si sekretaris tadi disibukkan dengan acara office party.
Kalau sudah jam-jam sibuknya Pak Bram itu, kami seluruh kantor tidak berani mengganggu acaranya yang membutuhkan waktu, biasanya rata rata 45 menit sampai 1 jam. Dan entah apa yang mereka lakukan berdua dengan sekretarisnya selama itu, namun yang jelas setiap kali office party itu berakhir, Pak Bram kelihatan lebih fresh dan sebaliknya sekretarisnya nampak sedikit kusut dan menampakkan ekspresi kurang puas. Seluruh telepon yang minta sambung ke Pak Bram pasti tidak akan disambungkan dengan alasan keluar kantor atau lunch.

Suatu hari datanglah seorang agen asuransi seorang wanita untuk menawarkan jasa ke kantor kami, dan saat itulah Pak Bram melihat wanita itu dan diminta masuk ke ruangannya.
"Saya Sofi," wanita itu memperkenalkan dirinya.
"Bram," seraya mengulurkan tangannya.
"Saya Prasetyo," sahutku memperkenalkan diriku.

Singkatnya Pak Bram nampaknya tertarik dengan jasa asuransi itu dan mengikut sertakan seluruh karyawan perusahaan tempat kami bekerja. Dan saat itu juga Pak Bram menandatangani perjanjian dengan perusahaan asuransi dari Mbak Sofi. "Every thing is OK, jika ada apa-apa hubungi saja Pak Pras, yach," kata Pak Bram mengakhiri perjanjian kami.
Aku akui memang wanita itu pandai dan menarik sekali cara perkenalannya atau kami sudah terlena oleh kemolekan tubuh wanita ini. Seminggu kemudian Mbak Sofi mengantar polis-polis ke perusahaan kami dan kebetulan Pak Bram sedang dinas ke Jakarta dan kali ini aku yang harus menemui.

"Maaf Pak Bram lagi ke Jakarta, silakan duduk! mau minum apa?" kataku menyambut mereka di ruanganku."Apa saja dech yang segar," sahut Sofi."Oh iya, Pak Pras, kenalkan ini asisten saya, namanya Yeni," kata Sofi memperkenalkan rekan kerjanya.

Acara serah terima polis berlangsung begitu cepat dan sejenak kami hening dan terdiam tiba-tiba, suasana terlihat kaku.
"Wow, selera Mas Pras boleh juga," kata Sofi tiba-tiba.
"Em, emangnya kenapa Mbak?" tanyaku semakin akrab saja.

"Tuh.." kata Sofi sambil menunjuk ke arah kalender meja yang bergambar cewek bule polos dengan pose mengundah nafsu yang melihatnya. "Yach maklumlah aku khan laki-laki Mbak, nanti kalo gambarnya cowok wah.., lha bisa berabe," sahutku sekenanya.
"Begini Pak Pras, selain menyampaikan polis kami ke sini juga ingin memberikan bonus untuk perusahaan ini karena omzetnya besar sekali," kata Sofi di sela-sela gurauan kami.
"Baik nanti saya sampaikan ke Pak Bram, terus.." pembicaraanku di sela oleh Sofi.
"Begini Pak Pras nanti kita bicarakan di dinner party, kita akan kasih tau tempatnya," kata Sofi sambil menatap tajam ke arahku.

Besok adalah hari Sabtu, biasanya kantor kami masuk setengah hari, dan siang nanti aku harus jemput Boss yang datang bersama sekretarisnya. Dalam perjalanan HP-ku berdering dan nampaknya dari Sofi.
"Prasetyo di sini," jawabku.
"Mas Pras, entar malem bisa khan? tempatnya rahasia, nanti sore kita jemput di kantor," kata Sofi.
"Apaan sich pakai rahasia segala," tanyaku yang membuat Pak Bram penasaran.
"Sebentar Fi, aku lagi bersama Pak Bram dan Mbak Niken," jawabku.
"Pak Bram, ini dari Sofi mengajak makan malem entar malem, dan mereka akan membicarakan soal bonus, akan tapi dia merahasiakan tempatnya," aku menyampaikan pesan Sofi semua ke Pak Bram.

"Mas, aku ikutan yach," rengek Niken manja.
"Hem emhh.." sahut Boss tuaku.
"OK, Mbak Sofi nanti sekalian Mbak Niken juga ikutan," aku menyambung pembicaraan ke Sofi. Sofi terdiam sejenak lalu, "Its OK, Yeni juga kau ajak kok, pokoknya siiplah, bye," Sofi menutup pembicaraan kami.
Kami berbalik arah atas perintah Pak Bram untuk menuju kantor karena sebentar lagi sore dari pada ke rumah Pak Bram nanti urusan sama istrinya bisa berabe. Kantor sudah lengang karena sudah pada pulang sejak pukul 13.00 tadi dan tinggal kami bertiga serta satpam penjaga kantor.

Begitu sampai di kantor Bram dan Niken rupanya tidak dapat menahan gejolak birahinya dan dengan terburu-buru masuk ke ruangan Bram namun pintu masih terbuka sedikit. Akhirnya aku tahu apa yang dilakukan Bram dengan sekretaris-sekretarisnya dahulu, juga dengan Niken dengan mata kepalaku sendiri.
Desahan nikmat Bram semakin keras dari ruanganku yang kebetulan bersebelahan, demikian pula desah Niken. "Niken, aahhmm.. mmpphh.. hisepph.. aaghh.." desah Bram membuat birahiku perlahan bangkit dan menjalar ke selangkanganku untuk mengacungkan diri.

"Braamm.. gellii," desah Niken kemudian. Namun yang aku dengar hanya desah dan dengusan nafas Bram yang tenggelam dalam birahinya, dan kemana desah manja Niken? tanyaku dalam hati.
Beberapa saat kemudian, "Nikenhh.. ahhgghh.. kku.. kell.." kata Bram terbata-bata menahan laju spermanya. "Aaaghh.." teriak Bram keras menyemburkan spermanya diiringi suara gaduh dari ruangannya, sepertinya benturan kursi dengan meja. "Emmpphh.." Niken mendesah lirih. Sebentar kemudian terdengar orang mengguyurkan shower, pasti si Niken lagi bersih-bersih, tebakku. Lalu ruangan itu kembali hening, hanya obrolan-obrolan pelan dari ruangan itu, kadang aku dengar suara tertawa kecil dari Niken.

"Pras, sini lho jangan bengong di situ," suara Bram keras memanggilku saat aku mulai menjelajah internet di PC-ku.
"Sebentar Boss," sahutku dan dengan sengaja aku buat lama agar mereka sempat merapikan pakaian masing-masing.
Lebih kurang tiga menit berlalu aku baru berani mengetuk pintu Boss yang terbuka sedikit namun aku masih ragu-ragu.
"Masuk Pras, kemarilah kita berpesta," kata Bram datar.
Alangkah terkejutnya aku ketika masuk ke ruangan itu melihat Niken tergolek bugil di meja Bram, sementara Bram masih menghisap puting Niken, dan jari tengahnya bekerja di vagina Niken yang terlihat basah oleh sperma Bram. Sperma Bram nampaknya cukup banyak sampai meleleh di meja di sela-sela bongkahan pantat Niken yang padat kenyal.

"Mmm.. maaf Pak," kataku tergagap, namun aku melihat Niken tidak bereaksi dan masih merem melek oleh permainan jari Bram di vaginannya. "Pras, ayo bantu aku puasin Niken, aku udah lumayan capek Pras," kata Bram datar dan tidak aku perkirakan sebelumnya. Melihat pemandangan sedap itu penisku tegang seketika dan berereksi maksimal dan membayangkan bagaimana kalau vagina sempit itu aku jejali dengan penisku sepanjang 16,5 cm dengan diameter 4 cm.
"Jangan bengong, tunggu apa lagi!" teriak Bram. Aku menghampiri mereka berdua dan sedikit takut juga pada Bram meski sebelumnya aku pernah threesome waktu kuliah dulu dengan teman-temanku. Akan tetapi yang aku hadapi ini situasinya lain, karena dia adalah Boss-ku dan sekretarisnya.

Niken menatapku penuh harap dan dari mimiknya aku tahu dia sangat mengharapkan permainan seksnya, tidak ada pada satu pihak dan kesimpulanku Niken belum menggapai orgasmenya. Aku menghampiri Niken dari sisi meja lainnya kemudian aku kecup mesra sekali bibirnya sambil kubelai lembut rambutnya. Kami bercumbu lama sekali dan di sela-selanya kadang Niken mendesah oleh permainan jari Bram, rasanya tidak menarik lagi baginya.
"Emmhh.. Prasshh.." desah Niken yang tampak semakin gelisah menggapai orgasmenya yang gagal bersama Bram. Aku maklum, memang seusia Bram itu nafsu kuda tenaga ayam karena usia. Tangan Niken mulai menggapai zipper lantas dengan cepat Niken mengeluarkan isi celanaku yaitu batang pejal yang hangat. "Prasshh.. aakhh.." Niken menggapai-gapai kepalaku untuk segera menghisap putingnya, sementara tangan kirinya mengocok dengan lembut penis kesayanganku.

"Pras.. ayoo!" rengek Niken, namun aku melirik ke arah Boss-ku yang tampak seperti anak kecil di tetek ibunya. Tampak olehku penis Bram lucu bentuknya, kecil sekali, pantas saja Niken masih terangsang. Bram memberiku isyarat agar aku segera melakukan permintaan Niken, lalu aku pelorotkan sedikit celanaku. Aku kemudian berjalan ke sisi lain meja dan mengatur posisi untuk segera melakukan penetrasi ke vagina Niken.
"Aoohh mmpphh.. aaghh.." Niken menggumam ketika setengah penisku dengan mudah membongkar rongga rahimnya yang licin oleh sisa sperma Bram. "Ahhggh sshh.. aaghkk.." Niken tampak meringis ketika aku membenamkan seluruh batang penisku ke vaginanya dan terasa olehku ujung penisku mendesak rahim atasnya. Aku diamkan sesaat lamanya penisku tenggelam dalam rahimnya dan menikmati kehangatan yang terpancar dari genital kami masing-masing. Kemudian aku kocok penisku perlahan dan lembut agar kehangatan dan kasarnya lebih terasa bergesek dengan bibir vaginannya.

Niken tampaknya suka dengan apa yang kulakukan, terlebih saat Bram mulai memainkan bukit indah di dadanya dimana putingnya masih nature dan kenyal. "Aaahgghh.. sshh.. sshh.. aagghh.." Niken mulai menggelinjang lembut menyambut apa yang ia harapkan. "Prassh.. aagghh.. kuu.. agghh.. aakkhh.." sampai juga Niken pada momen yang diharapkannya. Akan tetapi Niken masih menguasai orgasmenya, sehingga ia tidak larut dalam kenikmatan pertamanya.

Sunday, September 9, 2018

Melihat Toket Pembantu Baruku Yang Menggairahkan

11:55:00 AM

Melihat Toket Pembantu Baruku Yang Menggairahkan

Hari Minggu siang ini aku sedang santai membaca buku John Perkins tentang the Convession of Economic Hitman, ketika aku mendengar suara mobil istriku berhenti didepan garasi. Suaranya yang nyaring itu, terdengar ketika ia memanggil pembatuku untuk membuka pintu garasi. Aku melongokkan kepalaku kearah garasi ketika dia masuk dengan membawa bebarap kantung belanjaan.



“Inah, masukkan barang-barang ini ke kulkas segera ya..” perintahnya kepada pembantuku. Inah adalah pembantuku satu-satunya, setelah kemarin Warni minta ijin untuk berhenti karena mau dikawinkan oleh kedua orang tuanya.. Tak lama kemudian istriku datang menghampiriku yang sedang santai membaca sambil nonton acara TV.. “Pa ini pembantu baru yang gantiin si Warni, aku baru ambil dari yayasan di Depok. Namanya Siti pa,” jelas istriku.

Dibelakangnya berjalan dengan kepala tertunduk si pembantu baru ini. Sosok tubuhnya cukup tinggi, dengan wajah yang mencerminkan gadis dari desa dan perawakan yang cukup bagus. Yang membuat aku agak memberikan perhatian lebih lama adalah bongkahan daging yang sangat menonjol didadanya itu. Aku memang gak bisa menahan diri, jika melihat buah dada yang membusung seperti itu. Wah enak nih kalau bisa meremas dan mengulum buah dada seperti ini, pikirku..

“Umurnya baru 20 pa, tapi dia dah pengalaman jadi TKW ke Arab,” jelas istriku. “Ini bapak ya Ti, kamu mesthi layani Bapak dengan baik lho..” “Iya bu, saya akan lakukan,” jawabnya sambil tetap menundukkan kepalanya, sehingga membuatku lebih leluasa untuk mengamati tonjolan buah dadanya yang bulat itu. “Ya sudah sana,” kataku, “kamu bantu Inah di belakang. Yang penting kamu kerja yang baik.”

“Iya pak, terima kasih saya boleh kerja disini..” sahutnya sambil membalikkan badan dan berjalan kearah dapur. Sempat aku perhatikan perawakannya dari belakang, ternyata dia punya pantat yang cukup bundaar dan sekal, paha dan betisnya sangat bagus bentuknya walau kulitnya tidak terlalu putih. Ini jenis body yang sangat membangkitkan selera nafsu birahiku. Tak terasa adikku sudah mulai bangun dan menggeliat ketika membayangkan pembantu baruku tanpa sehelai benang ditubuhnya.. Aaaargghh….!!!

Pekerjaanku sebagai konsultan lepas untuk beberapa perusahaan membuatku lebih sering berada dirumah, dan mengerjakan segala sesuatunya dirumah. Aku keluar rumah ketika ada klien atau mitra yang harus kutemui, selebihnya aku lebih senang menghabiskan waktuku dengan bermain bersama anak-anaku. Sehari-hari setelah mengantar anak-anakku kesekolah, aku kembali kerumah dan mulai mengerjakan tugas-tugasku .

Aku sedang diruang kerjaku menulis analisa tentang perusahaan telekomunikasi A yang merupakan kompetitor dari klien utamaku, ketika Siti melewatiku dengan membawa peralatan pembersih, “Permisi pak, mau bersihin kamar dan kamar mandi Bapak..” jelasnya lirih sambil menundukkan kepalanya. Kupandangi wajahnya yang masih tetap menunduk, an kemudian turun kedadanya yang membusung, padat dan tegak.

“Kamu umur berapa sih sekarang Ti?” tanyaku sambil tetap tidak melepaskan pandanganku dari dadanya. “Saya mau 21 tahun pak, tahun ini,” jawabnya sambil masih tetap menundukkan kepalanya. “Kamu dah kawin ya,” tebakku sambil bersuara agak tegas, walau ngakunya pada istriku masih gadis. “Jangan bohong kamu sama aku ya..” tegasku. Dia makin menundukkan kepalanya dan kemudian menjawab lemah, “Sudah pak, tapi jangan bilang ibu ya pak, saya sangat butuh banget kerjaan ini pak. Anak saya sangat perlu uang untuk beli susu dia pa..” “Ya sudah, sana.. Tapi kerja yang baik dan nurut disini ya, sama aku.. Jangan bantah..

Tolong klosetnya jangan lupa kamu gosok yang bersih, ya Ti..” kataku, sambil tak lepas menatap dadanya yang nampak lebih membusung hari ini dengan kaus oblong putih yang agak kekecilan itu.. “Makasih pak, saya akan nurut bapak, tapi jangan bilang ibu ya pak..” pintanya lirih. He….he…he.. ada kartu truf ni buat aku untuk muasin sikecil yang sudah mulai tegak.. Oke untuk hari ini kamu aku biarkan lolos dari incaranku, sambil mulai memikirkan cara untuk dapat menikmati tubuhnya, terutama dadanya sang sangat tegak, padat dan sekal itu..

Pagi itu aku sedang mengetik kerjaan didepan komputer ketika Siti lewat untuk membersihkan kamarku.. Hemmhh.. Masiih dengan kaus yang agak ketat, dadanya tampak sangat membusung dan menggairahkan.. “maaf pak mau bersihkan kamar dan kamar mandi bapak..” pintanya sambil masih menunduk.. “Ya sudah sana,” jawabku sambil tak lepas menatap buah dadanya yang indah..

Aku melanjutkan pekerjaanku sambil memikirkan cara yang tepat untuk menikmati buah dada pembantu baruku ini.. Ketika kudengar dia memasuki dan membersihkan kamar mandiku, aku segera bangkit dan menyusul masuk ke kamar mandi.. “Ti tolong kamu potongi bulu rambut yang ada ditelingaku ini ya.. Hati-hati tapi kamu, jangan sampai luka..” kataku. Dengan hati-hati dia mulai memotongi rambut di telingaku, dan dengan sengaja kuangkat sikuku, sambil berpura-pura meringis kesakitan, hingga menyentuh tonjolan didadanya..

Dia agak mundur sedikit, tapi kembali sikuku mengejar buah dada yang kesat itu. Wah masih padat dan kenyal sekali, sehingga adikku mulai tegak.. Ketika kusuruh dia pindah kekuping kiriku, sekarang dengan telapak tanganku kananku kusentuh, kutekan, dan mulai kuremasi buah dada yang sudah beberapa hari ini menghantuiku.. Dia menjauhkan tubuhnya dan berhenti memotong rambut kupingku.. “Paakk, jangan pak..”pintanya lemah.. Tapi aku segera menghardiknya “Ayo, lanjutkan motongnya!!!” Dengan takut-takut dia melanjutkan kegiatannya dengan hati-hati, dan kembali aku menjulurkan telapak tanganku untuk meremas dadanya.

Meski dia berusaha menghindar tapi aku malah berusaha untuk memasukkan tanganku kebalik kaus ketatnya, dan akhirnya berhasil kusentuh dan kuremas dengan nikmat buah dadanya yang sebagian lagi masih tersembunyi dibalik BHnya. “Pakk, jangan pakk.. nanti dimarahin ibu pakk…”pintanya lirih sambil berusaha lari keluar kamar mandi.. Karena takut nanti dia berteriak, akhirnya ku biarkan di keluar dari kamar mandi.. Uhh… ini buah dada yang terkenyal dan terpadat yang pernah kurasakan… Awas kamu nanti Ti, janjiku pada diriku sendiri.. Aku harus bisa menikmati lebihhh…..

Biasanya anak-anak memang tidak tidur bersama aku dan istriku..Dan Siti setiap malam tidur dikamar tidur anakku, dan menemani mereka ketika mereka tidur dikamar itu.. Tapi malam itu anak-anak tidur dikamarku, jam 21.00 mereka sudah terlelap dikeloni oleh istriku. Aku masih didepan komputer, ketika kudengar suara langkah kaki Siti menaiki tangga dan masuk kekamar anakku..

Ah.. malam ini aku harus menikmati lagi kenyalnya buah dada si Siti pikirku.. Tiga jam kemudian, setelah yakin istriku lelap dalam tidurnya, aku mengendap-endap mendekati kamar anakku dan menempelkan kupingku kepintu.. Aku yakin Siti sudah tidur, karena dari dalam kamar anakku hanya suara desis AC saja yang terdengar.. Kunci pintu kamar anakku memang sengaja aku sembunyikan, sehingga dengan leluasa aku masuk dan segera menutup kembali pintu..

Kulihat Siti tidur dengan nyenyaknya, dan dada yang membusung itu nampak dengan jelas dibalik setelan dasternya yang longgar.. Kucoba untuk membuka kancing atas dasternya, ternyata dia tidak mengenakan BH malam ini.. Waaahh….pucuk dicinta ulam tiba, pikir ku.. Setelah lima kancing terbuka semua, maka menyembullah buah dada yang bulat dan tegak.. Aku yakin ukurannya tidak kurang dari 36c, dan yang membuatku tambah terangsang karena buah dadanya tetap tegak kencang walau dia dalam posisi telentang.. Kutangkupkan telapak tangan ku pelan-pelan diatas dada indah itu, dan pelan-pelan aku mulai meremasnya.. Wahhh adikku sudah mengeras dengan cepatnya, dan nafsuku makin tak tertahan..

Segera kuhentikan remasanku, ketika dia bergerak hendak pidah posisi walau masih dalam keadaan tidur. Ternyata posisinya malah makin membuatku spaneng.. Sekarang dia telentang sepenuhnya, dan kedua kakinya membuka agak lebar, dengan buah dadanya membusung tegak tanpa tertutupi daster atasnya yang telah kubuka kancingnya.. Aku sudah tak dapat menahan lagi nafsuku yang memuncak, segera kuaposisikan kedua lututku diantara kedua pahanya dan kutindih dia seraya mulutku tanpa basa-basi lagi segera mengulum dan mengisapi buah dadanya..

Siti terbangun tapi masih belum sadar apa yang terjadi, dan ketika kesadarannya pulih keadaan sudah terlambat karena buah dadanya sudah sepenuhnya tenggelam dalam kuluman mulutku dan kedua tanganku segera menahan kedua tangannya yang hendak mendorong kepalaku.. Ahhhhh memang enak benar susu pembantu baruku ini.. Benar-benar kenyal dan padat sekali, pantas tetap tegak walau dia dalam posisi telentang dan tanpa penyangga apapun.. Inilah buah dada yang selama ini kuidam-idamkan.. Mulutku tak henti mengulum dan mengisap susu Siti, putingnya kekecap-kecap dengan lidahku..

Awalnya Siti masih berusaha memberontak, tapi ketika kukunci pinggangnya dengan pinggangku yang berada diantara kedua pahanya, dan kedua tangannya kutahan dengan tanganku, akhirnya dia pasrah dan mengendurkan pemberontakannya.. Aku makin menggila dan mulutku makin gencar menghajar kedua buah dadanya bergantian.. Nampaknya dia tak bisa menghindar dari rangsangan yang timbul dari kuluman dan isapanku pada kedua buah dadanya, sebab matanya muai memejam dan dia seakan menggigit bibirnya sendiri menahan rangsangan itu.. Nafsuku juga makin memuncak melihat ekspresi wajahnya yang mencoba menahan rangsangan yang timbul, dan akhirnya aku coba untuk menarik celana pendek longgar yang dia kenakan sedikit..

Dia menahan tanganku yang mencoba menarik turun celana pendeknya, tapi segera kutingkatkan serangan mulut dan lidahku pada buah dada yang membuncah itu. Dari susunya yang kanan, aku berpindah lagi kekiri dan terus tidak berhenti, sambil kembali aku berusaha menarik turun celana pendeknya.. Akhirnya dengan masih tetap menindihnya aku berhasil menarik turun celana pendek sekaligus celana dalamnya hingga ke pergelangan kakinya, dan akhirnya lepaslah celana itu dari tubuhnya.. Yeessss….. terpampanglah tubuh bugil pembantu baruku tetap dibawah tindihanku, dan masih juga mulut dan tangan ku bergantian menghajar kedua buah dadanya tanpa henti..

Kuhentikan sebentar kegiatanku dengan masih dalam posisi dimana aku duduk diantara bentangan pahanya yang sudah telanjang, dan mulai aku melepaskan kaus dan celana pendek dan celana dalam hingga akhirnya aku dalam keadaan telanjang bulat.. Siti nampak kaget dan agak ketakutan melihat kelakuanku, tapi dia tak bisa berbuat apa-apa karena aku masih tetap mengunci posisinya dibawahku.. Aku mulai lagi mengulum susu Siti bergantian kiri kanan, sambil menindihnya aku mulai menempatkan kontolku tepat diatas vaginanya..

Sambil meningkatkan seranganku pada susunya, kontolku yang sudah mengeras dengan sempurna kutekankan pada mulut vaginanya.. “Paakkk….jangaaann paaakkk….” keluh Siti agak lirihhh.. Nafsuku yang sudah diubun-ubun membuatku gelap mata dan tak menghiraukan desah lirihnya.. Kupegang kontolku dengan tangan kananku, dan mulai kutekankan kemulut vaginanya pelan-pelan.. “Aaahhhh …..sakiiiittt paaakkkkk..” jerit Siti lirih dengan berusaha menggeser pinggangnya kekiri menghindari tekanan kontolku dimulut vaginanya..

“Udah Ti jangan gerak-gerak lagi…” bujukku pelan, sambil kembali menempatkan kontolku pada posisi yang tepat dimulut vaginanya dan kebali kutekan hingga masuk kepalanya saja.. “Addduuuhhh paakk… sakkiiitt paakk..” Kembali Siti hendak menggeser pinggangnya, dan segera aku menahannya sambil sedikit membentaknya dengan galak “Diaamm aja kamu Ti…” Dengan ketakutan akhirnya dia menghentikan usahanya untuk menggeser pinggangnya, dan dengan nikmatnya kembali aku menekankan kepala kontolku kedalam mulut vaginanya.. Yeeessss…. mulai masuk setengahnya, rasanya luar biasa enaakkk..

Kulihat dia memejamkan kedua matanya dan gigi atasnya menggigit bibir bawahnya menahan sakit dan nikmat ketika kontolku yang berdiameter 5 cm dan panjang 16cm mulai menyeruak makin kedalam… Akhirnya dengan sentakan yang agak kuat akhirnya kontolku masuk sepenuhnya kedalam vagina Siti… Ahhhh.. Benar-benar nikmattt cengkraman vagina Siti, dia mengejan menahan rasa sakit ketika seluruh batang kontolku masuk menghunjam kedalam vaginanya… Rasa-rasanya seperti dipijat dan disedot-sedot.. Akhirnya pelan-pelan aku mulai menggerakan kontolku mundur separo, berhenti sedetik dan mulai maju lagi hingga habis tenggelam dalam cengkeraman nikmat vagina Siti..

Kutingkatkan pelan-pelan kecepatan gerakan maju-mundurku, dan nampaknya Siti mulai merasakan nikmat yang luar biasa ketika batang kontolku menggesek bagian dalam vaginanya.. Rasa sakit ketika kontolku yang besar habis tenggelam dalam vaginanya, mulai tergaintikan dengan rasa nikmat tadi… Mulai kupacu keras dan cepat hunjaman batang kontolku kedalam vaginanya..”Adduhh… ppaaakkk…” desahnya lirih yang makin meningkatkan nafsuku, sehingga sambil tetap mengayunkan batangku kembali kedua susunya menjadi bulan-bulanan mulut dan tanganku.. “Aaahhhh ….. ini bener-bener enak Ti…” kataku…

Setelah lebih 15 menit aku mengayun dengan kecepatan yang bervariasi, akhirnya kuhentikan ayunanku dan kulepaskan kontolku dari cengkeraman vaginanya yang luar biasa peret… “Ayo kamu telungkup dan agak nungging Tii..” perintahku agak galak, sambil membantunya telungkup dan menarik agak keatas pantatnya yang sekal, indah, dan membulat itu.. Kuposisikan kembali kontolku yang masih keras kearah mulut vaginanya, dan “…bblleesss…” suara itu mengiringi amblesnya lagi batang kontolku kedalam vagina Siti.. Dan kembali rasa seperti disedot dan dicengkeram otot-otot vagina Siti yang kencang dan masih sempit itu melanda seluruh rangsang syarafku.. Mungkin dia kembali mengejan untuk menahan rasa sakit yang masih terasa dari sodokanku kedalam vaginanya…

Pelan kembali kuayun pinggangku kedepan dan kebelakang, sambil tanganku menahan dan meremas pantat Siti yang bulat, sekal, dan padat itu.. Pemandangan itu membuat nafsuku makin kuat, apalagi ketika melihat susunya terayun-ayun tegas mengikuti ayunan pinggangku ke pantat sekalnya, serta erangannya ketika aku menekan habis batang kontolku kedalam vaginanya.. “Aaahhhhh….aahhhhh…. paak sudaaahhh…. paakkk….”erangnya lirih… Justru erangannya menambah nafsuku untuk menghajar dengan cepat dan kuat pantat dan vaginanya, dan kembali kuremas-remas susunya dari arah belakang… Luaaarrrr…biaaassaa……… ..!!!!!!!!!!!

Setelah lebih dari dua puluh menit aku menghajar pantat dan vaginanya dari belakang, sambil meremas-remas susunya yang indah, aku lepaskan lagi batang kontolku dari cengkeraman vaginanya yang masih erat dan kuat pelan-pelan.. AAHhhhh.. benar-benar nikmat.. Kembali kubalikan tubuh Siti telentang dan kuangkat kakinya sedikit keatas, kembali kudekatkan batang kontolku yang masih keras kemulut vaginanya… Siti sudah benar-benar pasrah dan membiarkan aku mengatur seluruh posisinya dalam persetubuhan ini, walau masih terdengar kembali erangan lirihnya memintaku menyudahi permainan nikmat ini.. “Paakk….suudaaahh ..paakkk..”

Kuacuhkan permintaannya, dan kembali kuhantamkan batang kontolku kedalam vagina peret dan seret itu.. Ayunanku semakin cepat dan kadang bervariasi dengan ayunan pelan, tiada henti dengan diiringi erangan dan desahannya bercampur dengan suara indah beradunya pangkal kontolku menghantam pangkal pahanya “..plookkkhh…ploookkkhhh…” Pemandangan ayunan tegas kedua susu Siti, seirama dengan ayunan pinggangku, membuat nafsuku memuncak cepat..

Apalagi cengkeraman otot vagina dan raut wajahnya yang mengejan menahan rasa sakit dan rangsangan yang timbul, membuatku tak dapat menahan lagi untuk meremasi dan mengulumi kembali kedua susunya.. Kadang kugigit kecil karena tak mampu menahan rasa nikmat dan gemasku atas kekenyalan susunya.. Akhirnya setelah lebih dari 20 menit dalam posisi MOT, rangsangan itu memuncak dan kepala kontolku terasa luuaar biiaasssaa nikmat..

Gerakan ayunanku semakin cepat dan akhirnya aku tak dapat menahan lebih lama lagii, persis ketika air maniku sampai diujung mulut kontolku, segera kutarik keluar dan kumuntahkan air maniku diatas perut, dada busung, dan sebagian wajahnya..”croott..crooot…cr oottttt…crrrooottt thhh ….” ”Aaahhhh….. niikmmaaaaaaatttttt……”eran gku tak dapat menahan rasa luar biasa yang timbul ketika air maniku keluar deras menyemprot perut, dada, dan wajahnya… Setelah habis air maniku keluar, aku rebahkan diriku disamping tubuh Siti yang lemah tergolek telentang setelah kugarap hampir satu jam penuh..

Dia segera menarik selimut yang tergeletak disampingnya, dan menutupi tubuh telanjangnya dengan selimut itu.. Sepintas sempat kulihat dia menitikkan air mata, dan suara tangis yang ditahannya beradu dengan napasnya yang tersengal.. “Udah Ti, gak usah nangis segala..” kataku, seraya mengenakan celana dalam dan pakaianku.. Dia berusaha menahan tangisnya, dan segera kutinggalkan kamar anakku kembali ke kamar kerja untuk mematikan komputer dan masuk kekamar tidurku..

Kulihat istri dan anakku masih tertidur dengan nyenyaknya, kala kulihat jam telah menunjukkan pukul 1.. Kurebahkan diriku disamping anakku, dan kucoba untuk tidur.. Tapi kenikmatan yang baru saja kurasakan masih membayang jelas dalam pikiranku, dan menghalangiku untuk segera tidur.. Kapan-kapan aku harus mengulanginya lagi, pikirku…

Mantan Calon Kakak Ipar yang Cantik

9:06:00 AM

Mantan Calon Kakak Ipar yang Cantik


Cerita dewasa 2018 ini berwal dari pas pertama-pertama ane masuk kuliah, masih cupu gan gak kenal sama cewek” sekitar kampus atau anak kampus sendiri, ane putusin buat nyari pacar dikota asal ane aja biar ada semangat buat pulang kampung tiap bulannya dari pada gak pulang” ibu ane suka berisik nyuruh pulang kerumah soalnya.

Pacar ane waktu itu masih kelas 2 SMA, sebut aja dwi, masih unyu banget dah, orangnya polos banget juga, maklum anak rumahan, bahkan yang first kiss sama dia aja ane gan, dan yups..yang ngelubangin juga ane, tp sialnya abis ane lubangin malah gak mau lagi ane ajak gituan, katanya takut kalo hamil, yaudah nganggur dah tu adek ane, tiap ketemu juga paling cuma ciuman sama grepe” sekenanya.

Ane sering maen kerumahnya si dwi ini, sering ngobrol juga sama kakaknya, masih seumuran soalnya beda setahun aja sama ane tuaan dia, jadi nyambung aja kalo ngobrol, nah tiap ane kerumah si dwi pasti ada tu pacarnya kakaknya si dwi, panggil aja aya, secara gak langsung juga sering ngobrol sama ane, kalo si aya malah seumuran sama ane.

Singkat cerita kita semua tukeran pin bb, ya dulu baru musim hp bb, jadi tukeran nya pin bb, haha. Kalo gak salah sekitar tahun 2010 an gan.

Suatu malem ane abis maen tu dari rumahnya si dwi dan gak bisa tidur, tiba” ada bbm masuk dari si aya.
A : taro..
An : iya ay, ada apa?
A : udah tidur?
An : belom ay, gak bisa tidur ini kayaknya.
A : yaudah bagus deh,
An : loh kok bagus , kan gak bisa tidur…
A : bagus, jadi bisa nemenin aya jaga malem.
Jadi si aya dapet jatah jaga malem di sebuah rs di kota wali, doi soalnya anak keperawatan pas dapet jatah magang disana.
An : yaudah deh, aku temenin kalo gitu..
A : nah gitu dong hehe.

Akhirnya ane nemenin bbm an si aya sampai subuh, dan ane juga baru bisa tidur jam 6 paginya. Dari bbm an semalem ane keluarin tu ssi tingkat kelurahan, siapa tau kecantol, eh ternyata malah beneran kecantol si aya nya. Dan sorenya ane disuruh kekostnya doi yang di kota wali buat jalan sama doi disana, dan sekalian jemput doi yang mau pulang.

Dan sampailah ane ke kostnya si aya.
A : haiii…sulit nyari kostnya?
An : enggak kok, nyatanya lgsg ketemu hehe
A : yaudah sini masuk.

Masuklah ane ke ruang tamu kostnya si aya, si aya cuma pakai celana pendek yg biasa buat daleman rok kayaknya, sama pakai tengtop doang, nelen ludah banget ane liatnya. Bokongnya doi yang bikin gak kuat gan, bodinya montok banget, pikiran ane udah kemana dah pas liat si aya balik badan ngajak ane masuk ke ruang tamu, ane disuruh duduk sambil nunggu doi masuk ke dalem. Abis itu si aya keluar sambil bawa minuman dingin.

Awalnya si ngobrol santai aja, lama” jadi makin menjurus.
A : eh..kamu udah pernah gituan belom sama si dwi? Masih kecil loh dia.
An : gituan itu ngapain?
A : iya gituan pokoknya, ihh..udah gak usah sok polos deh.
An : hehehe
A : udah pernah ya, tuh nyatanya ketawa.
An : belom pernah, kalo mau ngajarin si gpp hehe
A : eh..kok ngajarin, emang belom bisa?
An : bisa, cuma ciuman sama pegang” tetek, hehe (ane pura” polos aja gan)
A : udah itu aja? Adeknya gak pernah di maenin sama si dwi?
An : gak pernah, hehe
A : ah masak?, (Sambil doi geser makin deket ke ane)
Dalam hati ane, wah kesempatan nih, kali aja bisa dapet jatah bentar.
An : beneran deh,
A : mau diajarin? Mau dedeknya dimaenin?
An : emang kamu mau?
A : mau” aja kalo dibolehin?

Dan tiba” disosor dah tu bibir ane, sumpah kacau banget ni cewek, abis bibir ane di jelajahin, sambil otong ane di pegang” dari luar celana.

A : hhmmmhmmmm….udahan ya ciumnya, dedeknya boleh dibuka?
An : gila kamu, ini ruang tamu loh, ada anak kost lain juga loh.
A : ah udah tenang aja.
An : tenang giman…….

Belom ane abis ngomong bibir ane disosor lagi sama doi, sambil ngebuka resleting celana ane. Ane gak suka pakai kancut jadi lgsg nongol dah tu otong dari belahan resleting.

A : duh gak pakai cd, udah gede nih dedeknya..hehe

Dikocokin dah tu otong, ane gak mau diem aja, ane masukin tangan ane ke tangtop bagian atas biar bisa pegang teteknya si aya dari dalem, lumayan gede lah, padet juga, gak tau ukurannya berapa. Ane masih nikmatin tuh teteknya, doi makin kenceng aja ngocoknya, dan blessss…..otong ane mendadak jadi basah. Ternyata doi udah ngulum aja tu otong tanpa ada komando.

A : slupp…sluuupppp….enaaakkk?
An : ah..mmmhhh…enak kok.

Tangan ane masih di dalem tangtop si aya, masih menjelajahi itu gunung kembar, posisinya kita duduk sebelahan dikursi panjang, ngadep pintu depan, bayangin aja gan, si beje sama cewek yang cuma pakai celana daleman sama tengtop doang diruang tamu kost yang tiap saat bisa aja ada orang masuk, putus gak tuh jantung agan?

Ada kalo sekitar 10 menit si aya ngulum otong ane, perasaan nikmat sama deg”an jadi satu, secara ini ruangan terbuka gan.

Gak lama kemudian ane ngerasa mau keluar,
An : ay..mau keluar. (Ane bisikin pelan ke telinganya, sambil ngeluarin tangan ane dari tangtopnya dan tangan kiri ane gantian megang kepalanya si aya)
A : sluuppp….slluuuppp….uudddaah..kelluariiinn….aj….

Cerita Dewasa 2018 | Belom doi selesai ngomong, keluar dah tu semua tai macan di dalem mulut doi. Doi berhenti sejenak dari kulumannya, luber tu tai macan sampai kebatang si otong, dan yang bikin ane makin salut sama doi, doi telen semua tu tai macan, sampai yang luber” pun masih dijilatin semua. Abis nelen semua tuh tai macan, doi senyum sambil ngeliatin ane, yang lemes abis nyembur tai macan, sejenak kita saling pandang, dan ane pun senyum ke doi, dan ditutup dengan ciuman manis di pipi ane.

A : banyak banget yang keluar.
An : iya hehe
A : hehe..jadi pengen nyobain nihhhh. (Doi sambil ngelus memeknya)
Ane makin bingung, anjir banget nih cewek kalo udah sange, ngeri amat.
An : hehe…kapan mau nyobain? (Sambil ane nelen ludah ngeliatin tangannya ngelus memeknya)
A : kapan” deh, nunggu waktu yang tepat, hehe.
An : hehe iya deh..
A : jaga rahasia ya, ini cuma antara kita berdua.
An : iya ay, siap.
A : uhhh…jadi sayang deh sama taro, jangan bosen maen” sama aya ya. Hehe
An : hehehe iya, kamu udah makan? Makan dulu yuk, trus pulang. (Ane coba buat mecah suasana yang tekanan sangenya makin tinggi)
A : siap, aya ganti baju sama beres” ya, nanti abis itu cabut.

Doi meninggalkan ane dan otong ane yang udah lemes diruang tamu sendirian, yah…ane juga beresin dah ni otong, dari pada nanti ada yang nongol dari dalem kost, kan gak lucu juga kalo ketahuan, sambil ane ngeliatin bokongnya yg semok banget dari belakang…uhhh…jadi pengen banget tuh ngedoggy si doi. Maybe next time lah…

Dan kita pun pulang ke kota kecil kita berdua, ane nganterin doi sampai rumah di dwi, soalnya katanya doi ada janji sama kakaknya si dwi, tapi ane turunin doi gak pas didepan rumah takut juga kalo ada yg liat.

A : udah nyampek sini aja ya, say.
An : iya, takut ada yang liat.
A : nanti aya kabarin kalo udah sampai rumah say, love you, dha-dha atiati kalo pulang ya hehe.
An : iya ay, jangan lupa bbm ya.
A : panggil sayang dong,
An : iya sayang hehe
A : hehe

Ane ngeliatin doi jalan kerumah dwi, dan ane putusin biat pulang aja, disepanjang jalan pulang ane ngebayangin, ini kenapa jadi gini ya? Dari modal nemenin bbm an semaleman, jadi dapet beje sama tetek gratis, mimpi apa ya ane semalem, pikiran ane makin kemana”. Yahhh…mau gak mau, enak kok ditolak. Ane nikmatin aja lah.

Makin hari kita makin deket aja, tiap hari ane dikirimin foto nude sama doi, dari mulai yang cuma tetek, sampai memeknya yang suka gatel, katanya pengen dimasukin terus.

Cerita Dewasa 2018 Episode II
Seiring berjalannya waktu ane sama si aya makin deket aja, sampai-sampai pas ketemu di rumahnya si dwi juga udah berani maen mata, atau bahkan sampai ane pegang” tu bokong semoknya si aya, ya nyuri” waktu sama kondisi lah, soal nya kakaknya si dwi juga udah akrab banget sama ane gan, jadi gak ada lah curiga” an.

Tapi sayang beribu sayang, disamping ane yang makin deket sama si aya, ane malah lebih sering berantem sama si dwi, doi udah abis ujian dan lulus sma, lah..ane kan minta tu sama si dwi buat kuliah di kota yang sama kayak ane, tp doi gak mau, banyak banget lah alesannya, nah dari situ kita makin gak akur, dan ujungnya ane putus sama si dwi, yang udah ane pacarin selama 2th lebih, dan itung” untung lah udah dapet perawan sekali, hehe.

Beberapa bulan pun ane galau gak ketulungan sampai” temen sekamar badmood banget sama ane, yang tiap hari isinya cuma nyanyiin lagu galau melulu. Dan ya..rejeki itu emang gak kemana gan, aya dateng lagi setelah beberapa bulan ilang kontak gara” ane putus sama si dwi, ngomongnya si sungkan kalo mau ngehubungin ane, soalnya ane udah gak sama si dwi. Tp dewi keberuntungan selalu ada di samping ane kayaknya, haha.
Kalo gak salah itu sekitar tahun 2012/13 an lah gan, ane yang masih kuliah dan isinya cuma kampus-kantin-kost udah males banget buat kuliah gara” gak dapet dah tu pengganti si dwi, gak ada semangat kalo jomblo.

Suatu hari ada bbm masuk dari si aya gan, ane kira paling cuma mau ngeledekin atau ngasih tau kalo si dwi udah punya pacar baru, tapi ternyata salah.
A : taro, di s*mrg gak?
An : iya, kenapa ay?
A : aku juga disemarang loh,
An : maen, sama siapa?
A : enggak si, aku magang di sini.
An : oh..gitu, mau tak ajak maen?
A : mau dong, aku nyariin kamu kan emang mau ngajak maen, ajakin nongkrong juga ya hehe.
An : siappp…bisa diatur hehe
A : malam ini ya, jemput aya di kost, deket rsj.
An : wihhh agak jauh si, tapi gpp lah hehe.

Dan ane pun pun jemput tu si aya, naek motor metik kredit dari bokap haha.
Kita muter” kota, trus nongkrong di kopishop yang rame banget lah, tempatnya juga di pusat kota, orang ibu kota jawa tengah pasti tau. Abis kita makan + nongkrong, ane tawarin tu si aya buat maen ke kost ane, ane mikir bodo banget kalo moment kayak gini gak di manfaatin buat ngajak enak”, haha.

An : ay, besok ada jadwal jaga?
A : ada si tapi siang kok, kenapa?
An : emmm…..
A : mau ngajak aya nginep kostnya kamu? (Ini anak peka banget kalo masalah ginian, anjirrrr)
An : haha, tau aja, gimana, mau?
A : mau…..pengen bobok di kolonin sama taro, hihihi.
An : apaain sihhh, belom” udah maen kelon”an aja, ada temen sekamar aku juga soalnya.
A : yahhhh…yaudah deh.

Ane masih tu nongkrong di kopian, dan abis ngomong gitu, mukanya si aya udah ditekuk aja, ya mungkin yang tadi nya udah sange jadi drop deh. Tapi walaupun muka udah ditekuk” kayak gitu tapi masih aja mau nurut ikut nginep ke kost an.
Dan melajulah kita ke kost ane yang ada di atas bukit nan terjal, ya udah lumayan malem juga si, ane takut ada bekal atau apa, tapi syukur masih selamat sampai tujuan.
Ane masuk ke kost dan yups..disana ada temen ane yang lagi maen game online, ane suruh masuk aja deh tu si aya, dari pada gabut diluar. Sebelum ane pergi sama si aya, ane pamitan juga sama si boim, temen sekamar ane, bilang kalo mau jemput pecun, ya kali aja bisa digilir namanya juga gratisan, boim udah seneng banget tu pas ane balik bawa si aya. Abis aya kenalan sama si boim, kita ngobrol santai aja bertiga tanpa ada hal” yang menjurus, tumben ni si aya omongannya bersih, pikir ane.
Kamar kost ane gede banget gan, 6×6 kalo gak salah plus kamar mandi dalem, kasurnya ada 2 ane sendiri boim sendiri.
Disela” ngobrol santai si boim bisikin ane,

B : ini pecunnya?
An : yoi..
B : gaya banget pakai hijab segala, sok alim.
An : dasar nya anak baik bego..huu
B : gantian boleh deh, dapet sisa juga gpp
An : bentar tanya dulu jangan dipaksa.

Nah, udah kayak mau nawar pecun pinggir stasiun aja ni situasi, tapi ane juga gak mikir panjang, mulut maen nrocos aja tuh tanya ke aya, udah dasarnya sange kali ya, tapi biar agak sopan ane bisikin dah tu si aya.

An : ay, temen ku pengen juga maen” sama kamu, boleh?
A : ( geleng” kepala)
An : kenapa?
A : aku maunya cuma sama kamu, kan sayangnya sama kamu bukan sama temen kamu,
An : tp kan enak nanti bisa threesome, hehe
A : gak ah, aku gak mau.
An : yaudah deh.

Dan dengan berat hati ane sampein ke si boim, kalo si aya gak mau maen bertiga atau gantian, maunya cuma sama ane dan yups..mukanya si boim udah langsung jadi kusut, dan gak selang lama si boim keluar kamar katanya mau ngopi sambil nyari wifi. Ane samperin dah tu si boim di depan kost an.

B : pakek dah, jangan lupa di bersihin kalo udah kelar.
An : mameeeen..emang temen paling sipp dah, nih buat beli rokok, dikit aja jangam banyak”, haha.
B : ah taik, dikit nih, huu

Cerita Dewasa 2018 | Dan boim pun meninggalkan kamu berdua saja dikamar nan luas itu, canggung mau ngomong apa, si aya malah ngelepas hijabnya, katanya agak gerah, tapi ane larang, ane bilang kalo gerah itu yang dibuka baju sama celananya bukan hijabnya, dan lagi” cewek ini emang gila kalo masalah lendir, tanpa bales perkataan ane se patah kata pun, doi langsung benerin lagi hijabnya, dan mulai ngebuka kemajanya kancing demi kancing, ane cuma bisa melotot liat tingkah nya si aya, sampai pas ngelepas celananya ane nelun ludah gan, cd nya udah ngejiplak memeknya doi, udah keliatan ngegaris gitu, damn..like it bebss.

A : udah, tinggal bh sama cd aja nih, masih cuma diliatin aja?

Anjirrr…ane saking takjubnya sampai ngelamun gan.

An : ma..mau diapain emangnya?
A : ihhh…dianggurin deh.
An : loh..ngambek, mau diapain ay? Aku gak tau?

Tanpa bales omongan ane doi lgsg dah du nyosor bibir ane gan, di libas abis dah pokoknya, dan doi sambil ngebuka bh nya sendiri, abis bh nya udah lepas, doi ngarahin tangan ane ke teteknya, gak pakai lama ane remes” dah tu gunung kembar kenyal banget hu, sumpah. Gak terlalu gede tapi kenyalnya itu loh yang bikin otong lgsg naek aja.

Koleksi Cerita Dewasa 2018 lainnya: Karma sang kades cabul.

Udah agak lama kita saling beradu bibir, doi ngelepas tu ciumannya, dan apa yang yang terjadi, doi ngelepas kaos ane dan gak luput celana ane juga lgsg si lucutin sama doi. Ane cuma diem aja hu, masih ngerasa ini cuma mimpi aja, bayangin aja hu, di depan muka suhu” sekalian ada cewek pakai hijab, cuma pakai cd, maenin otongnya suhu dan ngeliatin suhu pakai wajah sange, apa gak langsung tinggi tu otong?

A : bengong lagi deh..ihhh… (Sambil nyubit puting ane)
An : ehhh….maaf deh hehe, masih terpesona liatin kamu,
A : cuma diliatin? Huhhhh.. (otong ane digemgem kenceng banget hu)
An : aauu….sakit kan ay, jangan gitu dong.
A : abis sebel sama kamu, udah dibukain juga cuma diliatin doang.
An : maunya diapain aya sayang?
A : uhhh…dipanggil sayang sama taro, hii. Maunya dijilatin, mau kan?
An : iya mau kok, semuanya buat aya deh,
A : asikkkkk….

Ane remes lagi dah tu gunung kembar, ane jilatin bergantian satu”, tapi si aya masih belom puas, ane di dorong sampai rebahan di kasur, yang tadinya kita berdua duduk adep”an, dan tanpa aba” si aya berdiri lalu ngelepas cd nya, damn lebat banget tu jembut. Gak pakai basabasi lgsg doi ngarahin memeknya ke mulut ane, bau nya amis” gimana gitu, ane belom pernah soalnya, baru sekali ini, ane jilatin memek, pelan” dulu, si aya udah sange banget kayaknya, doi udah ngeremes” teteknya sendiri sambil goyangin memeknya yang udah nancep di mulut ane.

A: ahhh…ah…ahhhh…emmm..

Doi cuma bisa mendesah gak jelas, ane masih aja sibuk sama tu memeknya doi, dan makin lama makin kenceng aja tu desahan si doi,

A : ahhh…ahhhhhhhhh…keeeelllua…

Criitttt..crittt…cairan bening atau putih gak keliatan soalnya udah tumpah aja di mulut sama sebagian muncrat ke pipi ane, ane masih ngelanjutin aja tuh jilatin di memeknya doi, yang udah basah. Gini ya rasa, gumam hati ane. Abis itu doi lemes hu, memeknya udah geser kebawah dan doi nindih badan ane, ane juga bersihin dah tu sisa” muncratan nya doi, nafasnya gak beraturan terengah” kayak, abis lari maraton.

An : asin ay,
A : hahh..hahhh…hahhh..makasih ya taro, udah buat aya keluar, (sambil nyium pipi ane)

Untuk beberapa saat kamu berdua terdiam, doi masih nindih badan ane dan nafasnya udah mulai teratur lagi, dan mulai lah tangannya doi, emang dasar cewek sangean nih si aya kali ya. Otong ane udah digenggamannya lagi, dikocokin dah tu si otong sampai tegang lagi, yang tadi udah loyo gara” cuma tindih”an doang. Pas udah bener” keras doi bangkit dari badan ane, blessss…otong ane tiba” basah aja, emang sasar jago banget dah kulumannya si aya,

A : sluuurrp…sluurrpp…aahkuuu.. baaasahinn..dulu…
An : iya sayang,

Sambil otong ane masih di dalem mulutnya doi, doi senyum ke ane gara” ane panggil sayang, makin kenceng dah tu otong. Ngeliatin cewek berhijab ngulum otong ane, rasanya bener” uhh banget dah.

A : pluuuupp…ah..udah basah, masukin ya?
An : sakit gak? (pura” polos)
A : kok sakit? Enak dong sayang, coba ya..(doi ngarahin otong ane ke memeknya)

Blllessssss…..anget banget gan gila.

A : ahhh…….

Doi nahan sakit kayaknya, beberapa saat doi diem dan mulai genjot otong ane pelan” pakai gaya WOT, ane cuma bisa remes” gunungnya doi, sambil dengerin desahannya, yang bikin otong ane makin kenceng.

A : ahh…ahhh..ennnaaakkk… Ahhh…
An : huuumm..aay..ahh..

Doi makin kenceng genjot nya, dan gak lama doi juga makin kenceng desahnya, dan ya..doi dapet buat ke dua kalinya…

A : ahhhhhhhhhhhhh……hhahh..hahhh
An : uhhh..kenapa ay?
A : ahhh…keeeluuar…ahh..hahh..hahh

Ane cium tu pipinya doi, doi udah rebahan lagi nindih ane, otong ane masih nancep di memeknya doi. Pas ane rasa nafasnya udah teratur lagi, gantian ane yang action, ane puter dah tu badannya si aya, ane buat gaya doggy, favorit ane banget nih gaya. Udah pada posisi si aya nungging depan ane, ane masukin lagi dah tu si otong..

Bleessss…
A : ahh…pelan” say..
An : iya ini pelan kok say,
Ane genjot pakai rpm rendah buat penetrasi, bentar.
A : ahhh..ahhh…enaaakk baanggeettt say..ahhh..
An : aku kencengin ya…
Ane genjot dah tu memeknya pakai rpm tinggi lgsg gan, sampai bunyi plokk..plokkk..plokkk..
Gak luput dari tangan ane, ane ceplak-ceplok tu bokong semok,
An : (plaaakkkk…)
A : ahhh…sakkkiiit…
An : (plakkkkk)
A : sakkiiitttt…sayyyyanggg… Ahhh..ahhh…

Doi kayaknya mau keluar lagi buat yang ketiga kalinya, soalnya desahannya makin kenceng, ane percepat aja tuh genjotan ane gan, makin kenceng suaranya. Dan bener aja, rasanya ada yang nyembur otong ane gan, tp gak ane pikir masih aja dah tu ane genjot terus, lama” ane gak kuat juga.

An : ayyyy…akkkuuu…keellua….ahhhh..
A : ahhhh….ahhhh…ahhhhhhhh

Cerita Dewasa 2018 | Belom sempet ane ngomong, tuh tai macan udah crot dalem memek aja, yah..panik dah tu ane, cepet” ane cabut tuh otong dari memeknya doi, dan mengalirlah tai macan dari memeknya doi. Doi yang lemes abis keluar sampai 3x, cuma bisa tengkurap diatas kasur dengan nafas yang tersengal”.

An : ay, keluar didalem, hahh..hah (nafas masih setengah”, soalnya capek+panik)
A : hahhh…hahhh…hahh..udahhh gpp..
An : gpp gimana? Hhahh…haaahh
A : iyaa…gpp..hahh..ahhh
An : kalo jadi gimana? Hhah..hahh…
A : tinggal…minta tanggung jawab si andre (kakaknya dwi), sering dipakek sama dia juga kok, keluar dalem juga, udah sayang tenang aja ya, sini bobok samping aya. (doi balik badan dan telentang).
An : yakin? (ane ikut telentang di samping doi)
A : iya gpp..ihh..lucu deh kalo panik gitu, hihi. (Nyium pipi ane)
An : hehe..makasih ya ay, kamu selalu ada buat aku.
A : sama” sayang, jangan sungkan nyari aya ya, aya selalu ready buat taro, hehe.

Ane ngeliatin doi yang ada di samping ane, dan doi pun lgsg meluk ane dan nyium kening ane. Ane ngerasa doi beneran sayang sama ane, tapi ane gak mau ngerusak hubungan orang, soalnya katanya doi udah tunangan sama si andre, jadi ya ane maen belakang aja lah. Doggy hu…haha.

Beberapa saat kami cuma diam dan berpelukan, ane sempet ketiduran sebentar, dan kebangun pas doi bangun dari kasur katanya mau ke kamar mandi pangen pipis. Ane pun nyusulin doi ke kemar mandi dan kita mandi bareng berdua, dikamar mandi kita cuma mandi aja, udah sama” capek jadi gak ada sange”nya lagi.

Abis mandi ane liat jam ternyata udah jam 02.00 subuh, gila lama juga nih maen”, si boim juga belom balik, balik gak ya? Gumam hati ane. Ane nyari hp ane dan coba nelfon boim, ternyata emang si boim gak balik ke kost, tidur di tempatnya adi temen kekelas kita di kampus. Ya makasih banget deh punya temen sebaik dan seperngertiannya dia, hehe.
Malam itu kita tutup dengan ciuman di pipi dan kening, udah berasa jadi suami istri aja, haha.

An : udah yok bobok…
A : asiiikk bobok dikelonin sama taro..hehe
An : iya..sini” sayang…besok kalo bangun duluan aku dibangunin ya, biar kamu gak telat jaganya.
A : iya sayang, yok bobok, love you. (nyium kening ane)
An : love you.

Dan ya, malam itu berasa panjang banget, ane kebangun sekitar jam 10an, ngeliat si aya masih tidur pules sambil meluk ane, jadi gak tega buat bangunin, tapi tetep ane bangunin soalnya jam 12 doi harus jaga di rs, si boim belum balik kekost juga, ane gak berangkat kelas pagi, kayaknya boim juga gak berangkat soalnya kalo tidur lebih kebo dari ane. Abis doi beres” barang, ane anterin doi balik ke kostnya.

An : makasih ya buat semalem,
A : sama” sayang hehe,
An : mau nyari makann dulu? Sebelum aku balik ke kost?
A : gak usah deh, nanti aya makan di rs aja.
An : yaudah, aku balik dulu ya, kalo mau maen bbm aja, nanti aku jemput deh hehe.
A : pasti dong sayang, atiati ya.
An : dhadha.

Doi cuma seminggu magang di sana, dan sehabis hari itu pas ane nyariin doi bilang kalo lagi banyak tugas di rs jadi gak bisa maen dulu, dan sampai doi balik kerumah kita gak bisa maen bareng lagi. Tp gpp lah, udah jadi obat galau, cuma semalaman pun itu sudah cukup buat penghilang rasa galau, hehe.

Cerita Dewasa Terbaru 2018 Episode III
Berlalu-bulan berlalu sejak pertemuan ane sama aya di ibu kota jawa tengah, kota nan sesak akan semua kendaraan dan panas nya yg gak terkira. Aya gak ada kabar lagi, dari yang biasa nya tiap hari bbm ane, sekarang udah gak ada lagi bbm dari doi, ane coba bbm duluan hasilnya juga nihil. Isinya cuma “D” aja. Di read pun enggak, ane mau nelfon sungkan sama cowoknya, secara ane pernah kenal deket juga. Tapi tak apa, kali ini gak jomblo lagi, ane udah jadian sama mantan, panggil aja iwi. (Kalo agan” baca thread ane yg satunya lagi, pasti bakal tau cerita tentang si iwi)
Kuliah ane masuk tahap kkn, dimana ane harus pergi lebih lagi ke barat, tepatnya ke kota yang terkenal akan batiknya, ane di paksa mau gak mau harus ikut, katanya wajib, iya wajib si buat ngisi nilai.
Baru seminggu ane di kota batik, ane dapet kabar dari bokap, kalo katanya nyokap masuk rumah sakit, penyakitnya yg kemarin” di vonis hilang sama dokter dateng buat kedua kalinya, sontak ane kaget, waktu udah nunjukin jam 10 malem, gak mungkin juga ane balik kerumah, ane putusin buat balik besok subuh.
Subuh” banget ane udah cabut dari posko, yang lain belom pada bangun ane udah cantep gas buat balik kerumah. Namanya juga nyokap sakit gimana gak kawatir coba. Ane nyampek kota kelahiran gak pakai lama ane lgsg ke rumah sakit buat nemuin nyokap, setelah ane ketemu nyokap, ane sangat bersyukur soalnya nyokap masih bisa diobatin dan tinggal nunggu tahap penyembuhan aja. Ane di rs dari jam 7 pagi sampai agak siangan sekitar jam 11 an, jam 11 lebih dikit ane tu sodara ane yang jenguk nyokap, masih adeknya bokap si, tepatnya tante ane.

T : kamu pulang aja gpp, mandi nanti malem kesini lagi, siang sampai sore ini biar tante yang jagain.
An : yaudah tan, ane balik dulu ya, titip nyokap, kalo ada apa” kabarin aja.

Ane pun pamitan sama nyokap dan tante ane gan, buat pulang kerumah. Sampai dirumah sepi banget gak ada orang, secara ane cuma idup bertiga doang, bokap masih di kantor. Ane rebahan bentar, sambil ngecek in hp siapa tau ada kabar dari iwi atau aya.
Ane coba bbm si iwi, doi bilang masih jagain ruko gak bisa nemenin ane dirumah, yaudah ane putusin buat tiduran bentar. Gak lama ane tiduran hp ane bunyi terus tuh, ane kira udah sore tau nya masih jam 1 an, ada yang nelfonin terus, tp privat number, aslinya ane males ngangkat, tp berhubung takut tante yang nelfon ane angkat aja sambil masih setengah sadar.

An : hallo, siapa nih?
A : ihh..lupa sama suara ku ya?
An : siapa? Gak usah maen tebak”an,
A : nomor ku gak disimpen?
An : siapa sih?
A : aya, tarooooo…ihh..
An : halah bohong,
A : kok bohong si?
An : kalo bener aya, bbm aja, aku males ngomong.
A : yaudah aya bbm ya.

Ane tutup dah tu telfon, ane balik lagi tiduran, pikiran ane si gak mungkin aya tiba” nyariin ane, soalnya udah berbulan-bulan gak ada kabar tiba” nonggol lagi tuh si cewek hyper. Gak lama hp ane bunyi notif ada bbm masuk, dan ya..itu bener dari si aya, berarti ane tadi gak mimpi di siang bolong.

A : tarooo…maafin aya ya, nyuekin taro sampai berbulan-bulan, hehe.
An : kemana aja?
A : panjang ceritanya, hehe. Mau maafin aya kan?
An : gak mau ah,
A : iyaiya yang udah punya pacar, sekarang jahat sama aya.
An : (pikir ane, tau dari mana ni bocah?) Aku dirumah sendirian nih.
(Ane coba kode aja dah tu, siapa tau gayung bersambut haha)
A : tapi aya mau kuliah masuk jam 2 ini, gimana dong?
An : yaudah kalo gak bisa,
A : iyaiya aya kerumah nya taro deh, biar di maafin sama taro, tunggu ya, 15 menit hehe.
An : iya buruan.
A : iya sayang hehe

Mumpung rumah gak ada orang, posisi juga lagi capek, siapa tau bisa ngebuang tai macan biar makin plong buat tiduran hehe, pikiran ane udah kemana-mana hu, udah ngebanyangin yg enggak” pokok nya. Ane pikir mandi dulu kali ya biar agak segeran dikir, baru ane kelar mandi makek kolor masi di kamar mandi, udah ada yg ngetok pintu aja. Buru” dah tu ane kedepan, masih cuma pakai kolor doang. Ane buka eh tu pintu depan, dan ya udah ada aya berdiri didepan pintu rumah ane, lengkap dengan seragam kebidanannya, dan hijab yang menawan. Bengong dah tu ane ngeliatin aya, soalnya ane paling suka sama cewek yang pakai seragam hu, kesannya makin bikin tinggi pokoknya.

A : haiii…kok malah ngelamun, gak disuruh masuk nih?
Sapaan si aya bikin lamunan ane buyar.
An : ehh..iya hehe, yuk sini masuk. Duduk dulu ya, aku mau pakai baju dulu, baru abis mandi soalnya hehe.
A : yaudah, cepetan ya..
An : iya, mau minum apa?
A : teh aja kalo ada,
An : siap, anget apa es?
A : anget aja,
An : siap…

Cerita Dewasa 2018 | Ane masuk dah tu, pakai kaos sama bikinin minum buat si aya, dan yg paling penting ane gak lupa ngecek si iwi, doi masih di ruko apa enggak, berabe kalo tiba” muncul kerumah. Dan ternyata emang rejeki, si iwi gak bisa pergi kemana-mana soalnya harus jaga ruko sendirian, dan anr janji bakal kesana kalo udah kelar istirahat, (ngewe sama aya) haha. Ane keluar dah tu nemuin si aya lagi, cuma pakai kaos sama kolor dan tanpa cd, haha.

An : ini silahkan diminum, hehe
A : haha, formal banget.
An : kan ada tamu hehe, masih inget rumah ku aja. (aya dulu pernah kerumah sama si dwi)
A : iya dong, masak lupa si.
An : mau kuliah?
A : ya gak jadi lah, kan udah terlanjur nyangkut disini, udah jam segini juga.
An : hehe, oiya..kemana aja kamu ay?
A : udah gak usah dibahas deh, males tauk,
An : iyaiya gak dibahas. Aku kangen, boleh meluk kamu?
A : emm…cuma peluk?
An : sama cium
A : cuma peluk sama cium?
An : trus apa lagi?

Gak makek omongan lagi, doi udah nyosor duluan, bibir ane di lumat habis sama doi.

A : cuuuuupppsss…ah…cuuuppp… Aku kangen sama taro, hehe. Berdiri deh.
An : mau ngapain?
A : udah buruan.

Ane berdiri di depan aya yg lagi duduk di sofa,

A : tuh kan udah gede, heehehe

Tanpa basa-basi tangan udah mlorotin aja tuh kolor ane, dikocokin otong ane yg udah tegak berdiri, gak cuma di kocok aja, mulut nya udah mulai gak bisa diem, dan ya..culuman maut nya pun keluar. Beehhhh…itu mulut bisa enak banget kalo ngulum, lembut, berirama dam smooth abis pokoknya. Sampai ane mrinding disko gan.

A : emmm…ah…emmmppt…ah.. enak?
An : ahhh…emm…ahh..enak hehe,
A : kalo mau keluar bilang ya, emmm.. ah…emmmppt..ah…

Di dalam ruang tamu rumah nan sepi, ane dikulum lembut sama calon ibu bidan, yg udah dandan dengan atribut lengkap berserta hijabnya, hahh..melayang rasanya gan.
Dan sialnya, samar” suara motor bokap ane semakin mendekat.

An : ay, ada bokap!!

Doi gak dengerin atau emang gak denger, masih nerusin kulumannya. Ane pegang kepalanya aja trus ngelepasin otong ane dari mulut nya.

A : plukkkk…yahh..kok udahan?
An : ada bokap tuh,
A : ah yang bener, aduh gimana dong?
An : udah tenang aja, kamu duduk yg rapi santai gak usah tegang, oke.
A : iya deh.

Gak lama bokap ane markir motor, bokap lgsg masuk kerumah, kaget liat ada ane sama aya, ya wajar ai kaget soalnya baru kali ini ketemu aya.

B : oh, dirumah kamu? Ini siapa temen ya?
An : iya, mau kuliah sekalian mampir, temen sma dulu, hehe
B : kuliah mana non?
A : kebidanan pak.
B : oh situ, yaudah dilanjut aja, bapak cuma mau ngambil baju buat ibuk, oiya taro nanti malem tidur rs ya, jagain ibuk.
An : iya pak,

Dan berlalu lah bokap ane keluar lagi, entah ke kantor atau rs. Yang penting rumah sepi pikir ane.

A : huhh..degdeg an tauk
An : halah..biasa aja dong.
A : kamu mah, huuuu
An : dilanjut gak nih?
A : lanjut dong. Hehe

Ane duduk disamping aya, sambil dikulumin lagi tuh sama si aya, baru bentar otong udah naek tinggi lagi, ane pikir bosen juga kalo kulum doang. Ane inisiatif buat ngajak naya masuk kedalem,

An : kedalem yuk?
A : kkeeemmeana? (Mulutnya masih penuh sama otong)
An : ahhh…ahh..ini lepas dulu ih..

Ane lepas dah tu otong ane dari mulutnya aya, tangannya ane tarik ajak kedalem, gak pakai lama ane suruh tu si aya pegangan sama meja makan, ane grepe” dah tubuh semoknya dari belakang, gak nahan banget gan, tuh bodi, apa lagi bokongnya yg semok banget…emm..

An : plokkk….
A : ahh… (Sambil muka sange nya nengok kebelakang)
An : gemes sama bokongnya aya. Hehe
A : ayo dong..jangan lama” maenan bokongnya..ihh…
An : siap…..plokkkk…

Gak pakai lama ane lucutin tuh celana seragamnya si aya, sedangkan kemeja sama hijabnya masih utuh nempel si tempatnya. Ane tunggingin dah tu bokong semok gan, otong ane udah berontak banget soalnya, sambil pemanasan bentar ane raba” tuh memek doi, udah basah aja gan, ane demen nih yg kayak gini nih gan, bikin tambah tinggi otong. Kolor ane plorotin sampai bawah, kaki si aya ane agak kangkangin, dirasa udah pada posisi yang pas, masuk lah si rudal ane yg gak seberapa ini.

A : ahhhhh….uhhhh
An : pelan” dulu ya ay..
A : iya…ahhh…ahh..

Favorit ane banget nih gaya gan, doggie the best lah. Ane rasa udah cukup lah waktu buat penetrasi, rpm ane genjot tuh makin kenceng.

A : ahhh..ahh..ahha…. Teruuuusss..ahhh..keeeellluaarrrrr….ahhhhhhhhhhh……

Cerita Dewasa 2018 | Baru juga bentar ane gejot pakai rpm tinggi, doi udah klojotan aja, soalnya otong ane kayak ada yg nyembur gitu gan, dan abis kerasa disembur, doi mulai lunglai, ane tahan badan doi biar gak jatuh dan biar masih dalam posisi, ane gak kasih ampun, masih lanjut ane hajar terus tuh memek tembem sama bokong semok.

Plokkk…plokkk…plokk…sampai keras banget suaranya.
A : ahhh…ahhh…ahhhhh….

Doi cuma bisa mendesah sejadinya, ane rasa otong udah mulai gak nahan lagi,

An : uhhh..ahh..ahh… Aku keluar..ahhhh
A : ahhh…ahhh…ahhhh….uhhhh

Tai macan keluar semua dah tu di memeknya si aya, ane paling gak kuat kalo udah doggie, rasanya tuh fantasi ane liar banget gan, jadi gampang banget buat nyampek.

Pluppp….ane cabut dah tu otong dari memeknya doi, doi lemes banget, sampai cuma bisa jongkok sambil pegangan kaki meja makan, dan tai macan tumpah semua di lantai.
Buru” dah tu, ane bil tisu buat ngelap memek sama tumpahan tai macan. Dan ane baru sadar kalo sedari tadi pintu depan gak ane tutup, entah ada yg masuk apa enggal tadi, ya semoga gak ada yang liat, soalnya desahannya aya kenceng juga.
Doi masih aja cuma jongkok depan meja makan, ngatur nafas kali ya.

A : kok cepet sih ay? Baru juga aku nyampek sekali. Huhh…huhhh…huhh
An : gak kuat liat kamu pakai seragam gini, bawaannya sange banget.
A : ah masak? Huhh..huhh
An : beneran deh, kamu makin semok banget kalo pakai seragam kayak gini, jadi pengen ngentotin terus. Hehe
A : yaudah, entot lagi dong, nih masih aus sama otong kamu loh, nihhhhh (sambil ngebuka-buka memeknya yg masih ada sisa tai macan ane)
An : hahh..hahh..udah ahh… Capek. Besok” lagi aja deh ya hehe
A : yahh..dianggurin deh.

Buset nih cewek, baru juga abis dientod sampai kayak gitu, masoh kurang aja.

An : udah besok aja, ya sayang ya..hehe
A : yaudah gpp deh, sini dong aya pengen nyium kamu, kangen.

Dan siang itu acara indehoi kami berdua di tutup dengan ciuman manis di kening.
Abis beres” semua, ane ngajak doi makan deket rumah, itung” buat ganti tenaga yg ilang tadi gan. Pas abis makan, ada tuh bbm masuk dari si iwi.

I : lagi dimana? Aku udah kelar dari ruko, aku kerumah kamu aja ya?
An : ini lagi makan deket rumah, yaudah kerumah aja. Aku tunggu ya.

Dirasa kondisi makin greget, dari yang ngulum mau kegep sama bokap sampai ngentod lupa nuntup pintu, masak iya ditambah kegep sama cewek sendiri, haha.
Gak pakai lama, ane jelasin ke aya kali si iwi mau maen kerumah, dan doi ngertiin soal keadaannya lagi kayak gimana, abis makan doi langsung cabut, katanya mau kerumah temennya buat ngerjain tugas terus kerumah dwi.

A : yaudah aya pulang ya, cie abis ini otongnya kepakai lagi deh, yah..aya di anggurin deh. Haha
An : husss..gak boleh kenceng” ini diwarung loh ah,
A : hehe, yaudah aya pamit ya, sini tangannya.

Pakai acara cium tangan segala gan, kurang pasutri apa lagi coba? Haha

An : atiati ya, jangan macem” kalo dijalan, jangan genit” kalo dijalan.
A : ya enggak lah huu..yaudah dhada.

Ane pulang jalan kaki kerumah, soalnya warungnya deket dari rumah, dan pas mau nyampek rumah kira” tinggal 5 rumah lagi, si iwi udah di belakang ane aja, dan ya…ane kaget. Doi tadi liat gak ya? Semoga aja si enggak..hehe.
Makin bikin berdebar aja nih kondisi, tapi tak apa lah, justru makin menantang. (Bersambung?)