Sunday, June 5, 2016
Predator (PART 2)
11:08:00 PM
Jam menunjukan pukul 09.30. Di waktu yang masih relatif pagi itu dua insan berlainan jenis sudah mengumbar birahi. Tepatnya di ruang kepala sekolah suatu sekolah menengah atas. Ya siapa lagi kalau bukan pak Risman si kepala sekolah mesum dan si semok bu Ernita sang guru bahasa inggris.
Saat itu bu Ernita tengah menungging di sofa ruang kepala sekolah, pakaiannya masih lengkap hanya beberapa kancing baju seragam mengajarnya saja yang terbuka dengan BH tersingkap sehingga menampakan payudara mulusnya bergelantungan kesana kemari. Begitupun dengan jilbab yang selalu ia kenakan masih menutupi kepalanya. Akan tetapi kejanggalan nampak pada celana panjang warna coklat yang senada dengan baju seragamnya. Celana itu hanya menggantung sebatas lutut guru semok itu, tak ketinggalan dengan CD bu Ernita yang bernasib sama dengan celana panjangnya.
Di belakang wanita itu tampak seorang pria buncit berkulit sawo matang berusia 45 tahun tengah menyodok-nyodokan kemaluan besar, hitam dan panjangnya ke lubang nikmat nan legit milik guru bahasa inggris semok tersebut.
Kurang lebih sudah 30 menit mereka mengumbar nafsu di ruangan tersebut. Bahkan sudah dua kali bu Ernita mengalami orgasme oleh kemaluan sang kepala sekolah mesum itu. Cairan putih licin dan lengket yang keluar dari vaginanya kini meleleh di paha bu Ernita. Suara kulit paha membentur pantat kenyal terdengar bersahutan dengan suara desahan dan erangan penuh kenikmatan bu Ernita.
Ini baru hari kedua bu Ernita digauli pak Risman, dimana kemarin siang untuk pertama kalinya dia menyerahkan kehormatan yang selama ini dia jaga dan hanya dia berikan untuk suaminya kepada pak Risman dengan diiming-imingi lolos seleksi pengajar di sekolah itu yang tentu saja itu hanya akal-akalan pak Risman untuk menikmati tubuh sexy, semok dan menggiurkan bu Ernita. Namun biarpun baru dua kali bu Ernita digagahi kepala sekolahnya tersebut ternyata ia sudah mulai ketagihan dengan ukuran kemaluan pak Risman yang jauh lebih panjang, besar dan lebih perkasa dari suaminya. Ia kini tampak pasrah dan menikmati setiap sodokan kemaluan pak Risman pada lubang kenikmatannya. Kata-kata kotor dan binal keluar dari mulut ranum dan tipis bu Ernita disertai senyuman nakal dan kerling mata menggoda lawan jenisnya.
"Uuuh...yahhh...soddok terushh pak...kontolnya enak" racau bu Ernita ketika pak Risman menggenjotnya dengan kecepatan sedang. "Hmmm...bu Ernita ternyata doyan kontol gede.." Jawab pak Risman dengan senyum menjijikannya sambil terus menghujam-hujamkan kemaluan besarnya di lubang legit bu Ernita."Ohhh...yah pak...ssaya..suka..kontol gede..seperti punya bapak...ooohhh..yaahhh.." Racau bu Ernita terputus-putus.
Ternyata kenikmatan akhirnya mengubah bu Ernita yang tadinya merupakan seorang istri dan guru yang alim dan terhormat kini malah tampak seperti pelacur binal yang memuja kenikmatan seksual dari lawan jenisnya.
"Ahhh...kontol enak...aku keluar lagi pak..". Bu Ernita mengerang, bola matanya terbalik, kepala menengadah dengan mulut terbuka ketika kemaluannya berdenyut-denyut menyemburkan cairan orgasme yang ketiga kalinya di pagi itu. Namun tanpa ampun pak Risman bukannya menghentikan sejenak genjotannya, akan tetapi ia malah menambah kecepatannya dalam menghentak pantat bu Ernita yang kini mulai tersungkur dan meringis dikarenakan gesekan pada dinding vaginanya mulai terasa panas.
"Oh...ampun pak..cepet keluarin pejuhnya oh" racau bu Ernita sambil meringis-ringis. Namun pak Risman malah semakin beringas melihat bu Ernita tersiksa dengan genjotannya. "Tenang saja bu...masih ada setengah jam lagi kan sebelum jam istirahat?" Ucap pak Risman sambil menaikan ritme genjotannya dan mencengkram pantat putih mulus nan semok bu Ernita.
Ruang kepala sekolah tersebut memang letaknya agak jauh dari ruang-ruang yang lainnya di sekolah tersebut sehingga jarang sekali ada orang yang lewat didepannya. Namun hari itu entah merupakan kesialan atau keberuntungan bagi Rizal Ferianto, seorang murid kelas 2 SMA tersebut. Rizal bermaksud menyerahkan tugas perbaikan kepada bu Ernita dikarenakan nilainya jeblok pada mata pelajaran bu Ernita. Setelah mencari di kantor guru dia tidak mendapati bu Ernita disana, namun salah satu staff tata usaha di sekolah itu mengatakan kalau bu Ernita tengah menghadap kepala sekolah. Rizal bergegas menyusul bu Ernita ke ruang kepala sekolah karena dia tak ingin ketinggalan mata pelajaran bu Astri guru favoritnya. Namun ketika hendak mengetuk ruangan kepala sekolah tersebut, sayup-sayup rizal mendengar suara desahan wanita dari dalam ruangan tersebut dan diikuti geraman seorang pria. Rizal yang penasaran akhirnya mengurungkan niatnya untuk mengetuk pintu. Ia kemudian mengintip melalui jendela yang terletak dipinggir ruangan tersebut.
Seperti disambar gledek perasaan anak itu kagetnya bukan main melihat adegan yang terjadi didalam ruangan tersebut. Guru yang dia cari ternyata tengah berada diatas tubuh buncit kepala sekolahnya yang terlentang di sofa ruangan itu dengan mulut dipenuhi kemaluan kepala sekolahnya. Vaginanya tengah menduduki wajah kepala sekolah itu yang asik menjilat dan menyedot cairan yang keluar dari dalamnya.
Adegan demi adegan ia lihat dari balik jendela itu sambil mengelusi kemaluannya sendiri. Ia tak percaya kalau guru yang kesehariannya alim tersebut bisa berlaku binal dengan seorang kepala sekolah bahkan lebih mirip pelacur ketimbang seorang guru.
Sementara itu di dalam ruangan kepala sekolah tersebut kedua insan yang sedang memacu birahi itu tidak menyadari kalau kegiatannya tersebut tengah ada yang mengintip. Mereka semakin panas melakukan persetubuhan itu, bahkan saat ini bu Ernita sedang menghentakan pantanya di pangkuan pak Risman dengan posisi membelakanginya. Tampak sekali senyuman senang dari bu Ernita mendengar pak Risman melenguh-lenguh menikmati goyangan pantat semoknya.
"Ouh...bu Ernita pintar sekali bergoyang...kontol saya tak ku..at lagih bu" ungkap pak Risman ketika kemaluannya akan menyemburkan isinya. "Hmmm...baru digoyang memek udah kelojotan pak, gimana kalo di goyang lubang ini" ujar bu Ernita sambil menunjukan lubang pantanya dihadapan pak Risman dan menusuk-nusukan jari manis tangan kirinya ke lubang pantatnya sendiri.
"Tahan sebentar lagi saya juga nyampe pak...ouuuhhh" ucap bu Ernita lagi sambil memperhebat goyangan erotis di atas kemaluan pak Risman.
Akhirnya dalam waktu yang hampir bersamaan keduanya mengalami orgasme yang hebat bertepatan dengan bel tanda istirahat sekolah tersebut berbunyi.
Setelah beristirahat beberapa menit tampak di ruangan itu bu Ernita tengah duduk bersimpuh di lantai dihadapan pak Risman yang duduk di sofa masih belum mengenakan celana dan mengelus-elus kepala bu Ernita yang berjilbab yang tengah membersihkan kemaluan kepala sekolah tersebut dengan bibir dan lidahnya.
"Kamu hebat bu Ernita" ungkap pak Risman sambil mengelus-ngelus kepala bu Ernita. "Terimakasih pak" jawab bu Ernita singkat sambil tersenyum senang dan melanjutkan tugasnya kembali membersihkan kemaluan pak Risman. Hatinya sangat berbunga-bunga ketika mendapat pujian itu, entah kenapa ia kini malah senang jika dirinya dilecehkan oleh lawan jenisnya.
"Bu nanti kalau di kantor bertemu bu Astri tolong suruh dia menghadap saya ya" ucap pak Risman sambil tersenyum menerawang membayangkan korban berikutnya yang akan dia nikmati. " Baik pak, ta..tapi..." Ucap bu Ernita terpotong. "Tapi apa bu?" Tanya pak Risman yang melihat bu Ernita tertunduk. Lalu bu Ernita memandang mata kepala sekolah mesum itu dan tersenyum genit dengan kerlingan mata binalnya, dan berucap "kalau bapak udah dapet jatah dari bu Astri...saya pelacur bapak yang pertama kasih jatah juga ya pak". Mendengar itu gelak tawa menjijikan keluar dari mulut pak Risman sambil manggut-manggut dan menepuk-nepuk kepala bu Ernita yang berjilbab yang tengah tersenyum nakal.
Dan diluar ruangan itu rizal pun ikut tersenyum...
terima kasih sudah membaca cerita - cerita yang sudah kami sajikan.
ikuti kami melalui fanspage facebook kami, untuk mengetahui up-date yang selanjutnya.
BERSAMBUNG
,
PEMERKOSAAN
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment