1cerita1masalah.blogspot.com adalah website penyedia cerita hiburan fantasy tentang SEX

Tuesday, April 14, 2020

Kado dari Mama

1Cerita1Masalah | Perkenalkan namaku Fiqi. Ceritaku ini bermula kira-kira 5 tahun yang lalu. Saat itu umurku masih 16 tahun dan akan segera menjadi 17 tahun. Aku ingat betul karena ceritaku ini terjadi berdekatan dengan ulang tahunku, dan mungkin sedikit berhubungan dengan ulang tahunku itu.
Hari itu adalah tepat satu hari sebelum hari ulang tahunku yang ke 17. Saat itu aku dan Mamaku sedang makan malam berdua. Oh iya ada yang hampir kulupakan. Sejak umur 15 tahun aku tinggal berdua dengan Mamaku. Namanya Ayu. Mama seorang muslimah taat, selalu berpakaian sopan dan berhijab. Aktif di pengajian dan kegiatan keagamaan lainnya. Mama berparas sangat cantik, dan kuperkirakan tubuhnya juga sangat seksi, karena selalu memakai pakaian terututp jadi aku tidak tahu pasti lekuk2 tubuhnya.

Orangtuaku bercerai ketika aku berumur 15 tahun. Dan aku memilih untuk ikut Mama. Entah kenapa tapi sejak kecil aku memang lebih dekat ke Mama. Mungkin karena Mama sangat sayang kepadaku. Selain itu, semakin aku dewasa, caraku melihat mama sudah tidak lagi seperti anak melihat ibunya, melainkan seperti laki2 melihat wanita pada umumnya. Dan lagi pakaiannya yang tertutup itu benar2 membuatku bernafsu kepadanya, entah mengapa..

Aku dan Mama tinggal di sebuah rumah yang lumayan besar. Maklumlah, Kakekku (dari pihak Mama) adalah pengusaha yang sangat sukses. Dan Mama adalah penerusnya. Oh iya sebagai gambaran, saat itu Mamaku masih berusia 33 tahun. Hari ulang tahun Mama terpaut dua minggu dari hari ulang tahunku.Kembali ke cerita awal. Pada saat asyik-asyiknya aku melahap makan malamku, Mama tiba-tiba berkata, “sayang, besok kan ulang tahun.”
Aku yang lagi enak-enaknya makan sih hanya mengangguk saja. Melihat aku yang tidak begitu menanggapinya, Mama berkata lagi, “Kalo Mama nggak salah umurmu udah 17 tahun kan?”
Dan seperti tadi, aku pun hanya mengangguk-angguk saja sambil tetap melahap makanan di depanku.
“Mama ingin ulang tahunmu besok menjadi ulang tahun yang berkesan buatmu. Jadi kamu boleh meminta kado apa saja yang kamu mau.”

Aku yang mulai tertarik dengan ucapan Mama pun bertanya, “Apa saja Ma..?”
“Iya, apa saja yang kamu mau,” jawab Mama.
Dengan hati-hati aku bertanya lagi, “Ma, Aku kan udah gede.”
“Betul, Lalu..?” tanya Mama penuh selidik.
“aku rasa udah waktunya tau yang namanya.. seks,” kataku dengan hati-hati.
“Seks?” Tanya mama
“iya, aku mau ngentot sama mama” jawabku
“sayang..” jawab mama terkejut

sesaat Mama agak terkejut dengan perkataanku barusan. Tapi setelah dapat menguasai keadaan, Mama pun tersenyum sambil bertanya, “Apa nggak ada kado lain yang lebih sayang mau dari pada itu?” Tanya mama sambil memgang tanganku.
“Tadi Mama bilang boleh minta apa saja, kok sekarang jadi menolaknya. Kalo Mama nggak mau ya udah. Kasi aja kado sweater atau baju seperti ulang tahun yang udah lewat” kataku dengan wajah agak muram.

“mama bukannya gak mau sayang, mama tentu seneng sayang suka sama mama” kata mama
“tapi apa harus dengan cara ngentotin mama, sayang??” tanya mama lagi
Aku diam sejenak,

“terus gimana dong ma? aku udah lama nafsu liat mama, bukan sekedar suka, gak tau kenapa, walaupun mama keliatan alim gini tapi aku malah jadi tambah nafsu” jawabku
“sayang nafsu liat mama dengan pakaian begini alim?” tanya mama kemudian tersenyum
Aku mengangguk, dan mama kemudian mengelus-elus tanganku.
“tapi inget lho kita tetep ibu dan anak ya” kata mama kemudian tersenyum, akupun sedikit terkejut dengan responnya.
“eh?? Jadi??” tanyaku
Mama tersenyum padaku
“Setelah Mama pikir, bolehlah. Buat anak tercinta sih apa saja boleh kok Sayang..” jawab Mama.
“beneran ma??” jawabku dengan antusias.

“iya sayang, fiqi boleh ngentotin mama mulai besok” jawab mama dengan lembut.
“makasih mama..fiqi sayang mamaa..” kataku sambil menggenggam tangannya
“iya sayang..mama juga sayang fiqi..” jawab mama
“untuk persiapan besok sayang mau mama pakai baju apa??” tanya mama
“hmmm...”

Waktu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Seperti malam kemarin, aku dan Mama lagi makan malam berdua. Malam itu Mama terlihat cantik sekali. Dengan pakaian setelan biru dan jilbabnya, terlihat anggun dan cantik.
Mama tiba-tiba berkata, “sayang udah siap menerima kado istimewanya??” tanya Mama dengan tersenyum manis. Aku yang memang sudah tidak sabar langsung saja menjawab, “Ya jelas siap donk, Ma.” Setelah selesai makan Mama menyuruhku untuk menunggu di kamarku,
“sayang tunggu dsni dlu ya, nanti kalau sudah selesai, mama panggil masuk kamar mama ya” katanya sambil mencium pipiku.

“lho kita gak ngentot dsni ma?” tanyaku
“enggak sayang, nanti kamar kamu kotor, di kmar mama aja, mama mau dandan dulu, kayak maunya sayang kemarin” jawab mama lagi

“jangan lama-lama ya ma, udah ga sabar” kataku sambil meremas kontolku
“iya sayang, jangan ngintip lho ya” kata mama sambil menutup pintu kamarku.
Sekitar 30 menit aku menunggu di kamarku, aku membayangkan seperti apa mama mengenakan pakaian yang aku minta kemarin, pasti luar biasa cantik dan pastinya bikin nafsu, sesaat kemudian penantianku usai, karena kudengar mama memanggilku.
“sayang, mama udah siap..” panggil mama
Aku langsung melompat dan bergegas ke kamar mama, dan begitu pintu kubuka kulihat mama sedang duduk di kasur, mengenakan kebaya berwarna crem, yang ukurannya bisa dbilang pas dengan tubuhnya, sehingga lekuk-lekuk tubuhnya bisa terlihat samar-samar olehku, kepalanya ditutupi jilbab warna crem juga, dan bawahannya dengan kain jarik yang terjulur sampai sedikit di atas mata kaki, tidak lupa juga dengan make up yang menghiasi wajahnya tentunya dan parfum khas wanita yang membuatku semakin bergairah. Luar biasa mama.

“tolong tutup pintunya sayang” kata mama manja.
Akupun melaksanakan perintahnya, kututp pintu dan aku menikmati lagi pemandangan di depanku ini, wanita yang siap melayani nafsu birahiku sedang duduk anggun di depanku.
di kamar mama terdapat meja dan kursi lain selain meja rias, dan di atas meja itu ada cerek yang kuduga berisi air hangat dan dua cangkir, beserta sejenis jamu, ada dua jamu, yang pertama berwarna ungu dan yang kedua berwarna kuning.

Mama bangkit dari tempat tidurnya dan berjalan dengan anggun menuju meja dengna cangkir itu, dan kemudian duduk di kursinya, dan mulai merobek sachet jamu itu dan menyeduhnya.
“minum ini dulu ya sayang..” kata mama padaku
“biar makin nyaman nanti sama mama” katanya lagi sambil tersenyum menatapku
Aku menuju arahnya dan duduk di kursinya, mama menyuguhkan jamu untukku yang telah diseduh, dan kemudian mama membuat untuk dirinya sendiri, berada sedekat itu dengan mama membuat kontolku berdiri tegak dan merasa tidak nyaman, mama sepertinya melihat hal itu.
“burungnya udah berdiri ya sayang???” tanya mama
“iya ma, ga tahan liat mama cantik gini..” jawabku sambl meremasi kontolku
“hihih..” mama kemudian meminum jamunya, melihatku yang belum meminumnya mama pun bertanya
“kok belum diminum sayang???” tanya mama
“hmm, tolong suapin dong ma..” kataku
“hmm manjanya..” kata mama kemudian meraih gelasku, dan meminum jamu yang ada di gelasku, dan kemudian menahannya di dalam muluntya, kemudian memberi tanda padaku untuk membuka mulutku, dan kemudian mama mendekatiku dan aku membuka mulutku, mama mendekatkan bibirnya ke bibirku dan kemudian mengeluarkan jamu yang tadi dimasukannya ke mulutnya dan memuntahkannya ke mulutku, seklias tampak seperti kami sedang berciuman.

“enak sayang???” tanya mama
“hehehe..” jawabku
“lagi dong ma..” pintaku
Mama tidak menjawab, tapi hanya tersenym saja dan kemudian mengulangi menyuapiku lagi, tapi kali ini rupanya banyak jamu yang berceeran di bajuku dan celanaku karena mama menyuapiku tadi, hal itu kemudian dilihat oleh mama.

“bajunya kotor sayang, mama buka ya” tanya mama minta ijinku
Aku tidak menjawab tapi langsung aku angkat tanganku memberi isyarat kalau aku mengijinkannya membuka bajuku. Mama mulai mebuka bajuku dlanjutkan dengan celanaku, dan celana dalamku, begitu celana dalamku lepas, kontolku langsung mengacung menunjuknya, yang mana membuatnya sedikit terkejut dan tersenyum geli.
“hihih..” tawanya renyah melihat kontolku
Sesudah telanjang bulat aku duduk, dan mama meminum jamunya tadi dengan sekali teguk, langsung habis secangkir. Sesudah itu mama mengambil tisu dan melap mulutnya yang bekas minum jamu tadi, mengabaikanku yang masih telanjang bulat duduk di kursi. Kemudian mama membereskan gelasku dan gelasnya dan merapikannya di tengah meja itu.

“Ma cepetan dong..udah ga tahan..” kataku sambil meremas kontolku
“hmm..??” jawab mama anggun sambil melirikku dan tetap membereskan meja
“cepetan ngapain sayang??” tanya mama menggodaku
“ituu..ngentotnya..” kataku semakin menggebu
Mama hanya senyum melihatku, kemudian mama menghentikan pekerjaannya dan berbalik arah, menatap ke kasur, tapi tangannya sembari meraih kain jarik di pinggangnya, mencari-cari bagian lilitannya kalau menurutku.
“pegangin dong sayang..” kata mama sambil mengisyaratkan aku untuk memegangi jariknya, akupun menurutinya.

Aku mendekat pada mama dan aku pegang ujurng jarik mama yang melilit ke pinggag belakangnya, isyarat mama menunjukkan kalau aku harus melepas ikatannya itu, akupun melakukannya, sehingga kini jarik itu ujungnya ada di tanganku dan sudah tidak terikat lagi satu sama lainnya.

“lepas sayang..” kata mama
Aku melepasnya, dan mama tersenyum melihatku, bau parfum mama membuatku semakin ingin menerkamnya, dan mungkin juga khasiat jamu tadi sudah mulai berasa di tubuhku. Mama berjalan menuju kasur, sekilas aku ingin mengikutinya, tapi ada yang menarik perhatianku sehingga aku putuskan untuk melihat mama dari kursi tempatku duduk saja, ternyata seiring mama berjalan, lilitan jarik itu semakin turun, dan turun dan perlahan-lahan tampaklah paha putih mama, dan semakin ke bawah, kaki jejnjangnya mulai terbebas dari lilitan jarik tadi. Rupanya mama menyuruhku untuk melepaskan jariknya tadi, dan membiarkan aku menikmati pemandangan jariknya turun perlahan-lahan sambil berjalan anggun!!!, dan memperlihatkan bagian bawah tubuhnya!!!
Aku bengong sebentar melihat yang tadi itu, sampai akhirnya kudapati didepanku di dekat kasur berdiri seorang wanita yang mengenakan kebaya crem dan jilbab dengan warna yang sama tapi sudah tidak mengenakan bawahan lagi!!, kebaya mama panjangnya sekitar sepaha mama, sehingga bagian paha kebawah itu bisa terlihat olehku dengan jelas, mama menatapku lagi smbil tersenyum.
“liat setan ya sayang..??hihih..” kata mama menggodaku
Aku masih bengong, kulihat mama dikasur sedang merapikan tempat tidur, dengan tubuh telanjang bawahnya tadi, dia merapikan selimtu, menata bantal, kemudian menuruhku duduk di kasur.

“sini sayang, kasurnya udah siap” kata mama
Akupun langsung menuju kasur, sementara mama kembali ke tempat jariknya terlepas tadi, kemudian mengambil jariknya dan melipatnya rapi, dan menaruhnya di kursi rias.
“satu lagi..” kata mama
Entah apa maksudnya, yang jelas dia meraih bagian samping kiri dan kana pinggangnya kemudian dengan sedikit gerakan mama menarik turun sesuatu, ternyata celana dalamnya. Pelan sekali mama menurunkan celana dalamnya, dan setelah lepas mama menaruhnya di kursi rias di atas jariknya tadi, mama masih berusaha menutup-nutupi bagian memeknya dengan menarik-narik baju kebayanya itu agar sebisa mungkin menutupi selangkangannya. dan berjalan menuju kasur dan kemudian duduk bersimpuh dan memegang tanganku. Kini aku sangat dekat dengan mama dan kulihat bagian selangkangan yang berusaha ia tutupi tadi sedikit mengntip keluar, dan terlihat olehku memeknya, yang sepertinya sudah dicukur halus.

“udah siap sayang?” tanya Mama.
“Udah dari tadi Ma.” jawabku.
Mama pun mendekatkan wajahnya ke wajahku. Lalu sedetik kemudian Mama mulai mencium bibirku. Dengan refleks aku pun membalas ciumannya. Dan tidak lama kedua lidah kami pun bertautan.
“Mmmh.. mmhh.. mm..” hanya desahan saja yang terdengar kini di kamar mama
Aku memeluk Mama erat-erat sambil tetap berciuman. Kurasakan mulus kulitnya, aku merabai pinggangnya, dan sesekali menjamah area pantatnya yang tidak terlindungi apapun lagi. Mama pun terlihat sudah sangat terangsang. Tidak lama tanganku pun mulai menggerayangi tubuh Mama. Tangan kiriku mulai meremas-remas payudara Mama dari luar kebayanya. Sedangkan tangan kananku mulai meraba-raba selangkangan Mama.

“sshhh…” desah Mama ketika tanganku menyentuh memeknya.
Kudengar desah mama itu, membuatku semakin semangat untuk ngentotin mama dan mendengarkan lantunan desahan-desahan lainnya. Setelah sekitar 20 menit kami saling berciuman dan saling meraba, Mama melepaskan pelukan dan ciumannya.

“kita udah ngelanggar aturan agama kita lho sayang...” kata mama sambil senyum-senyum padaku
“mama keberatan???” tanyaku sambil masih meremas-remas payudaranya
“kalau demi kepuasannya sayang ya ga apa-apa” katanya sambil membelai wajahku
“mama cinta kamu..” bisik mama ditelingaku
“aku juga cinta mama” balasku
Lalu Mama menuntun tanganku untuk membuka kebayanya. Tanpa diminta dua kali, tanganku pun mulai beraksi melepasi kancing kebaya Mama dari tubuhnya. Sekarang beberapa kancing kebaya mama sudah mulai lepas dan aku bisa mengakses payudaranya yang masih tertutup BH Mama tersenyum padaku lalu mendekatiku. Dan tidak lama, tangan Mama mulai meraba-raba tubuhku dan kemudian kontolku juga dijamahnya dan dikocoknya pelan-pelan.

Dengan tubuh mama setengah telanjang, aku dan Mama kembali berpelukan sambil berciuman. Hanya desahan saja yang terdengar di kamar mama. Lalu perlahan tanganku menaikkan cup BH Mama. Mama tersenyum, lalu tangannya mengarahkan kepalaku untuk mendekat ke dadanya. Dan kemudian membenamkan kepalaku ke belahan dadanya. Sekarang wajahkupun tenggelam ke dalam belahan dada Mama yang indah itu.

“..ahh..” desah mama lagi
“dada Mama gede banget ternyata. suka deh jadinya” kataku sambil tenggelam di belahan dada mama dan meremasinya.
“masa sih sayang??? kalo sayang suka” kata mama sambil mengelus-elus kepalaku.
“Sayang mau nyusu ?? Hihih...” tanya Mama.
Tanpa dikomando dua kali, aku langsung saja menjilati payudara Mama yang sebelah kanan. Sedangkan tangan kananku meremas-remas payudara Mama yang sebelah kiri.
“Aahh..” desah Mama sambil memejamkan matanya ketika buah dadanya kujilat dan kusedot-sedot.
Secara bergantian payudara Mama kusedot dan kujilati, sedangkan tangan kanan Mama meremas-remas batang kontolku. Setelah puas menggarap payudara Mama yang besar itu, aku menuntun mama untuk memberi serice pada kontolku. Aku membimbing mama agar sedikit menunduk dan mendekatkan wajahnya ke kontolku.
“kayaknya sambil duduk di tepi kasur lebih enak sayang..” usul mama
Akupun menurutinya, aku duduk di tepi kasur dan mama turun kemudian berjongkok, diraihnya kontolku dan dihirupnya aroma kontolku dalam-dalam.
“hhhmmhh... wangi burungnya sayang..” kata mama
“maksud mama kontolku??” jawabku
“husshh..kok ngomongnya kasar gitu sih..” kata mama sambil sedikit cemberut dan mencubit pahaku. Kemudian kembali menghirup aroma kontolku.

“burungnya sayang besar banget,” kata Mama takjub melihat batang kontolku yang sudah menegang.
“pasti nikmat banget nanti hihihh..” kata mama
“Tapi dada Mama juga gede kok. Emang dada Mama itu ukuran berapa..?” tanyaku lagi.
“Ukuran 38B, sayang suka kan..?” tanya Mama.
“Ya jelas donk Mama sayang, mana mungkin aku nggak suka.” jawabku, dan tanganku kembali meremas payudara Mama sambil menggigitnya.

“sshh…pelan-pelan sayang..” desah Mama manja.
“Ma’af, Ma keburu nafsu tadi.” jawabku sekenanya.
“Nggak apa-apa kok Sayang, Mama suka kok kalau tubuh mama bisa bikin sayang nafsu. sayang boleh memperlakukan Mama sesukanya sayang” kata Mama sambil tangan kanannya masih meremas-remas kemaluaku.

Mama mendekatkan wajahnya ke kemaluanku, lalu mulai mengeluarkan lidahnya.
“Uuhh.. aahh.. enak Mam..!” aku berteriak ketika lidah Mama mulai menyentuh kepala penisku.
Mama masih menjilati penisku, mulai dari pangkal sampai ujung kepala penisku. Dan kedua bijiku pun tidak terlewatkan oleh lidah Mama. Aku hanya memejamkan mata sambil mendesah-desah memperoleh perlakuan seperti itu.

Setelah sekitar sepuluh menit, aku merasa kemaluanku berada di sebuah lubang yang hangat. Aku pun membuka mataku dan melihat ke bawah. Ternyata sekarang separuh kontolku sudah masuk ke mulut Mama.

“Aahh.. oohh.. yeeahh.. enaakk ba..nget Maa..!” teriakku lagi.
Kuperhatikan penisku diemut-emut oleh Mama tanpa mengenai giginya sedikit pun. Lidah Mama bergerak-gerak dengan lincah seperti ular.

Dan sekarang kulihat Mama menyedot-nyedot bulu kemaluaku seperti mau dikeramasi.
“Maa.. enak Maa..!” aku hanya dapat berteriak.
Aku merasa ada yang mau keluar dari penisku, aku tidak tahan lagi, dan seerr.. Aku kaget juga, kupikir yang keluar tadi adalah sperma, tapi tidak tahunya adalah air kencingku yang menyembur sedikit.

“Wah, ma’af Ma. nggak sengaja.” kataku buru-buru dengan napas yang masih terengah-engah.
Mama terdiam sesaat,
“Bentar sayang, jangan dikeluarin dlu kencingnya” kata mama kemudian mengambil gelas ke bekas jamu tadi, dan kemudian menggandengku ke kamar mandi, kemudian mama menyurhku kencing.
“kencingnya tolong masukin ke cangkir ya sayang..” pinta mama
“buat apa ma..??” tanyaku

“mau mama minum nanti hihih..” jawab mama, dan langsung kupeluk mama sambil berdiri di kamar mandi, aku mau mencium bibirnya tapi mama menghindar
“bentar sayang, pipis dulu..” kata mama menyuruhku agar fokus pada aktifitas pipisku yang ditadahi gelas ini.

“bibir mama bekas pipisnya sayang tadi, biar mama bersihin dlu baru boleh cium lagi..” katanya sambil menghindari sosoran bibirku.
Karena tidak dapat bibirnya akhirnya aku menerjang dadanya saja, sambil beridiri mama memengangi gelas dan aku menyosor dadanya yang tadi kebayanya setengah terbuka.
“ahh....” desah mama
Setelah gelas penuh dan kencingku reda, kini mama menyuruhku kembali ke tempat tidur
“sayang balik ke kasur sayang..” kata mama
Aku balik ke kasur dan mama menuju meja tempat jamu tadi, dan menyeruput gelas berisi kencingku tadi . Dan kemudian dengan jilbabnya dia melap mulutnya tadi, dan menuju ke arahku.
“mama bener-bener minum kencing aku?” tanyaku tidak percaya.

“iya sayang...rasanya enak kok...soalnya kencingnya anak tercinta...hihih..” jawab mama
“kalau gitu mulai sekrang mama jadi tempat kencingku aja ya..” kataku
“jangankan kencng sayang...kotoran sayangpun mama mau makan kok..” kata mama
“bukti cinta mama ke kamu..” kata mama

Setelah itu Mama berdiri lalu menuju kasur dan duduk bersimpuh di sebelahku. Kami berciuman lagi dan kini aku baringkan mama, aku buka seluruh kancing kebayanya dan aku lepas BH nya, mama tampak pasrah saja dengan kelakuanku. Aku kembali menyasar payudaranya untuk aku jilati dan hisap-hisap. Dengan tanganku yang meraba vaginanya yang telah basah mama sudah tau kalau aku akan segera mengambil menu utamaku.

“mau dimasukin sekarang cinta..??” tanya mama sayu.
Aku tidak menjawab. Aku pun perlahan bangun dan mensejajarkan tubuhku dengan Mama. Kugenggam batang kontolku, lalu perlahan-lahan kudorong pantatku menuju vagina Mama. Mama memejamkan matanya.

“pelan-pelan ya sayang..” kata mama
Ketika memasuki liang senggamanya, Mama mendesah-desah, tapi bagiku lebih terdengar seperti berdoa. apalagi ketika separuh penisku mulai menelusuri dinding vaginanya. Baru pertama kali aku merasakan kenikmatan yang luar biasa seperti ini. Rasanya seperti diurut-urut, enak seperti dielus-elus daging basah dan kenyal.

“ssshhh...Ahh..” kembali desahan Mama memenuhi kamar.
Setelah sekitar 10 menitan, aku mencabut batang kontolku dari lubang vagina Mama. aku meminta Mama untuk berganti posisi. Kuminta Mama untuk menungging. Lalu dari belakang kuremas-remas pantat Mama yang semok itu. Lalu kuarahkan batang penisku ke bibir vagina Mama. Setelah kurasa tepat, lalu kusetubuhi Mama dari belakang dengan doggie style.

“ Sayang..! Sayang..!” desah Mama ketika kusetubuhi dari belakang, mungkin aku salah dengar tapi selama aku ngentotin mama kudengar dia seperti berdoa menahan kenikmatan duniawinya.
Sedangkan aku tetap fokus dalam menikmati persetubuhan ini tanpa banyak bicara
“Maa.. memek.. nya.. e..naak..!”

Rupanya gaya itu membuat Mama sudah tidak tahan lagi, sehingga sesaat kemudian,
“Syukur kalau Sayang suka..Aahh..!”
Mama mendesah manja, dan aku semakin bersemangat menghujam liang kewanitaannya
Aku merasakan kontolku seperti disiram cairan hangat. Ternyata mama sudah mencapai puncaknya meskipun begitu aku tetap saja memompa batang kontolku di dalam vagina Mama. Malah semakin giat karena sekarang liang Mama sudah licin oleh cairan Mama.

Dan tidak lama, “Maa..mau keluar..!” kataku ketika aku merasa mau orgasme.
“Keluarin dimana aja sayang...” pinta Mama.
“di mulut mama ya..??” tanyaku
“iya sayang..” kata mama
Segera saja batang kontolku kucabut dari liang Mama yang masih menungging.
Mama lalu berbalik kepadaku dan memegang batang kontolku. Lalu dibukanya mulutnya dan Mama pun mulai mengulum kontolku.

“hgghhh...” hanya desahan itu yang keluar dari mulutku.
Dan, creet.. croott.. crot..! air maniku menyemprot sebanyak sepuluh kali ke dalam mulut Mama. Mama tidak langsung menelan spermaku, melainkan mengumpulkan spermaku di mulutnya dulu, Dan sebelum ditelan, Mama membuka mulutnya dan menunjukkan spermaku yang ada di dalam mulutnya itu. Baru setelah itu spermaku ditelan sampai habis. Dan tersenyum padaku
“mama bersihin dulu sayang burungya” kata mama kemudian mengambil kain hijab dalam lemarinya, dan setleah itu kembali kedekatku dan menjilati batang kontolku.
Mama menjilat-jilat batang kontolku dan membersihkan sisa sperma yang masih menempel di kontolku, setelah cukup bersih, mama mengeringkannya dengan membungkuskan hijab yang diambilnya tadi ke kontolku kemudian mulai mengeringkannya. Gesekan kain hijab tadi Rasanya ngilu, nyeri plus gimana gitu. Setelah itu mama bangkit dan menuju meja dengan gelas berisi air kencingku tadi dan meminumnya.

“sayang masih mau lagi?” tanya mama manja
“kayaknya udahan dlu ma...” kataku
“ok deh, kalau gitu mama beberes dlu ya sayang..tunggu di kamar sayang aja ya, nanti mama nyusul” katanya lagi

aku menuju ke kamarku. Sesaat kemudian Mama datang, mama sudah tampak segar lagi, hijabnya sudah rapi kembali, baju kebayanya sudah terkancing lagi, terlihat samar-samar olehku tanpa BH di dalamya, dan tetap telanjang bawah kemudian duduk di kasurku dan mengelus-elus kontolku
“Bagaimana kadonya, sayang ?” tanya Mama ketika sudah agak tenang.
“Luar biasa, Ma. Nggak ada kado yang sehebat tadi. Terima kasih, Ma.” sahutku.
“Mama bahagia kalo sayang puas..” jawab Mama.
“besok masih boleh kan ma” tanyaku lagi.
“kapanpun sayang mau..” sahut Mama sambil tersenyum manis padaku.
“makasih ma. ..” kataku sambil mengarahkan mama berbaring disebelahku, setelah mama berbaring aku mulai meremasi dadanya. Mama hanya senyum saja melihatku begitu.
“ma... mau ini..” kataku.
Mama tidak menjawab, tapi langsung membuka beberapa kancing kebayanya dan menyodorkan dadanya padaku.
“tidur sayang...” kata Mama.
“besok mama layani lagi..” kata mama sambil mengelus-elus wajahku.
,

No comments:

Post a Comment